Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
HankamHeadlineNasional

1.550 Bintara Ikuti Sekolah Calon Perwira Polri ke-49, 14 di Antaranya Penghargaan

×

1.550 Bintara Ikuti Sekolah Calon Perwira Polri ke-49, 14 di Antaranya Penghargaan

Sebarkan artikel ini

Mediasumutku.com | Jakarta : Kapolri, Jenderal Pol Drs Idham Azis MSi, secara resmi membuka dimulainya Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Polri Angkatan ke-49 Tahun Ajaran 2020, di Sukabumi, Jawa Barat, Selasa, 3 Maret 2020.

Sekolah bagi calon perwira Polri ini diikuti 1.550 peserta didik terpilih dari 23.788 brigadir yang mengikuti seleksi. Di antaranya ada 14 peserta didik yang diberi kesempatan sekolah sebagai bentuk penghargaan institusi Polri atas pengabdian mereka yang telah bertugas melebihi panggilan tugasnya hingga terluka.

“Saya serahkan seluruh peserta didik dengan harapan mereka akan menjadi perwira pertama Polri yang berintegritas tinggi, promoter, dan mampu melaksanakan tugas dengan baik serta menjadi teladan bagi anggota Polri lainnya,” kata Jenderal Pol Idham Azis kepada Kasetukpa Lemdiklat Polri dan seluruh staf.

Baca Juga:   Ucapan Selamat untuk Teman yang Lulus Bintara Polri 2023

Pembukaan Setukpa ke-49 tersebut turut dihadiri oleh Kabaharkam Polri Komjen Pol Drs Agus Andrianto SH, MH, dan sejumlah pejabat utama Polri lainnya seperti Kalemdiklat Polri, Kadivpropam Polri, Kasespim Polri, Wadankorbrimob, Karopenmas Divhumas Polri, Kapolda Jabar, Kompolnas, Kasespimti, Kasespima, dan Kasespimen Polri.

Sementara dalam arahannya kepada peserta didik, Kapolri mengingatkan agar selalu bersyukur karena berhasil masuk pendidikan calon perwira Polri. Bersyukur ini dapat diwujudkan lewat menumbuhkan kebanggaan untuk menjadi perwira, mengikuti aturan main dengan disiplin, menjauhi pelanggaran, dan meningkatkan komitmen terhadap institusi.

“Ubah pola pikir, sikap, ucapan, dan tindakan sesuai dengan kode etik perwira Polri,” pesan Jenderal Pol Idham Azis.

“Pemimpin itu memberi, bukan mengambil. Satu-satunya yang boleh diambil oleh pemimpin adalah tanggung jawab. Selebihnya, pemimpin tidak boleh mengambil, tetapi memberi,” tandasnya.

Baca Juga:   Kabarnya, Posisi Kabareskrim Masih Kosong