Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

Analis: Harga Minyak Global Berpeluang Naik

×

Analis: Harga Minyak Global Berpeluang Naik

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | JAKARTA – Akhir pekan lalu harga minyak berhasil menembus level US$ 57 per barel dan diperkirakan bisa menyentuh level tertinggi di akhir tahun US$ 63 per barel.

Semakin jelasnya perkembangan negosiasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China, menjadi sinyal positif bagi pergerakan harga minyak global.

Melansir Bloomberg, pergerakan harga minyak global di akhir pekan tercatat sempat koreksi 1,29% ke level US$ 56,41 per barel. Untungnya pada penutupan perdagangan, harga minyak berhasil kembali 0,16% ke level US$ 57,24 per barel.

Analis Asia Trade Point Futures Deddy Yusuf Siregar mengungkapkan, sentimen utama penguatan harga minyak datang dari pernyataan pemerintah China kepada AS yang mengatakan bakal menghapus seluruh tarif impor barang Negeri Paman Sam ke Negeri Tirai Bambu tersebut. Pernyataan tersebut tentunya disambut positif oleh pelaku pasar, sekaligus mengurangi kekhawatiran pasar terhadap kondisi perang dagang.

Baca Juga:   Stok AS Menipis Buat Harga Minyak Semakin Memanas

“Diharapkan, dengan sinyalemen positif ini akan berdampak positif bagi meningkatnya permintaan minyak. Mengingat, masalah ekonomi global asalnya dari masalah perang dagang AS dan China,” ungkap Deddy.

Deddy menekankan, alasan pelambatan harga minyak selama ini lantaran pertumbuhan ekonomi global diramalkan lesu, sebagaimana dengan perkiraan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (World Bank). Adapun sumbu dari lesunya ekonomi global, juga diyakini berasal perselisihan dagang antara AS dan China yang sudah berlangsung dari tahun lalu.

Untuk itu, ke depan apakah harga minyak bisa menembus level US$ 58 per barel menjadi tantangan tersendiri, untuk kemudian bisa melaju menembus level US$ 60 per barel. Potensi tersebut memungkinkan terjadi, jika Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memutuskan untuk memangkas produksi minyak lebih dalam di pertemuan Desember 2019 mendatang.

Tanpa ada kejelasan nasib produksi minyak dari OPEC, Deddy memperkirakan harga minyak cenderung masih akan bergerak pada rentang US$ 50 per barel hingga US$ 55 per barel. Namun, jika OPEC memberikan kepastian akan memangkas produksi minyak dari level saat ini 1,2 juta barel per hari, itu bisa menjadi katalis positif bagi pasar.

Baca Juga:   Minyak Global Naik Tipis 0,05%

“Jadi pelaku pasar, kalau mau masuk ke pasar perlu menunggu apakah harga bisa tembus US$ 58 per barel. Jika berhasil ditembus, maka harga kecenderungan akan bullish bahkan berpotensi tembus ke level US$ 60 per barel hingga US$ 63 per barel,” ungkapnya.

Adapun level harga wajar yang mungkin dicapai yakni US$ 60 per barel, dengan catatan kesepakatan dagang antara AS dengan China benar-benar teralisasi tahun ini. Mengingat kekhawatiran pasar masih tetap ada, berkaca dari karakter AS yang kerap berubah-ubah sikap dan memungkinkan melakukan perubahan kesepakatan di detik-detik terakhir.

Alhasil, pelaku pasar cenderung masih mencermati secara ketat kelangsungan negosiasi perang dagang AS dan China. Meskipun begitu, secara teknikal harga minyak ada potensi untuk mengalami bullish.

Baca Juga:   Harga Minyak Dunia Melorot 0,22%

Hal ini tercermin dari harga yang sudah berada di atas indikator moving average (MA)50 dan MA100, yang mengindikasikan di jangka menengah harga akan berada di area hijau. Sedangkan untuk MA200 harga masih tertahan. Untuk indikator RSI harga berada di area 57 yang menunjukkan bahwa harga masih berpotensi bergerak naik.

Untuk indikator stochastic, Deddy menjelaskan walaupun rawan profit taking karena mendekati area overbought dan harga berada di area 68, namun pergerakannya masih berpotensi untuk naik. Sedangkan MACD masih berada di area positif.

“Hampir seluruh indikator menunjukkan kemungkinan bullish, namun sebaiknya investor wait and see dulu, sembari menunggu data produksi minyak di AS,” tandasnya.