Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

Analis: IHSG Dipengaruhi Penundaan Kesepakatan Perang Dagang

×

Analis: IHSG Dipengaruhi Penundaan Kesepakatan Perang Dagang

Sebarkan artikel ini
Foto : Ilustrasi IHSG/int

mediasumutku.com | JAKARTA – Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, pelemahan IHSG pada hari ini tidak lepas dari pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menunda kesepakatan perang dagang.

Perdagangan kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,34% ke level 6.122.

Hal ini membuat mayoritas bursa Asia melemah serta indeks Dow Jones Industrial Average juga turut melemah.

Untuk perdagangan Kamis (5/12) besok, Herditya memperkirakan IHSG akan diterpa sentimen dari global salah satunya masih seputar penundaan kesepakatan perang dagang antara China dengan AS.

“Sentimennya adalah dari AS, dimana Presiden Trump mengisyaratkan akan menunda kesepakatan perang dagang dengan China hingga satu tahun ke depan,” ujar Herditya.

Baca Juga:   ASEAN–Jepang: Upaya Pacu Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi

Donald Trump baru saja mengeluarkan pernyataan manuver terkait perang dagang. Ia mengisyaratkan penundaan kesepakatan perdagangan dengan Beijing sampai pemilihan presiden AS pada 2020.

Selain itu, sentimen global lainnya datang dari gejolak politik di Hong Kong dengan aksi demonstrasinya yang belum usai. Kondisi ini makin diperparah dengan ikut campurnya Washington dalam urusan dalam negeri Hong Kong.

Di sisi lain, Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, saat ini IHSG sedang menunjukkan pola gerak konsolidasi wajar.

Menurutnya, momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk dapat melakukan aksi beli.

“Mengingat pola uptrend jangka panjang masih terlihat dalam pergerakan IHSG, maka IHSG berpotensi menguat,” ujar William.

Baca Juga:   Resmi Melantik Kabinet Indonesia Maju, IHSG Merosot 0,37%

Untuk itu, ia memprediksi IHSG akan bergerak menguat dengan rentang 5.989 – 6.189.

Sementara Herditya memproyeksikan IHSG bakal cenderung melemah dengan kisaran 6.070 – 6.150.