Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

Analis: Rupiah Bakal Melemah Didorong Data Ekonomi RI

×

Analis: Rupiah Bakal Melemah Didorong Data Ekonomi RI

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | JAKARTA – Berdasarkan data Bloomberg di pasar spot, rupiah menguat 0,18% ke Rp 14.014 per dolar AS. Kompak, kurs tengah Bank Indonesia menunjukkan penguatan rupiah 0,45% Rp 14.002 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.066 per dolar AS.

Sementara data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang relatif negatif di pekan lalu mengangkat nilai tukar rupiah di awal pekan ini.

Menurut Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, rupiah menguat karena dolar AS tertekan data pengangguran, rata-rata pendapatan per jam dan manufaktur yang menurun. Data tersebut menghalangi sentimen positif dari data non farm employment change yang tumbuh.

“Data ekonomi AS relatif negatif membuat ekspektasi The Fed bisa memangkas suku bunga lagi,” kata Josua.

Baca Juga:   1 Juta SID Saham Baru per Agustus 2021 2 September 2020

Selain itu, harapan pelaku pasar yang cenderung positif pada negosiasi AS dan China belakangan ini jadi mengurangi permintaan safe haven dan dolar AS.

Pergerakan rupiah hari ini (5/11), akan dipengaruhi data pertumbuhan ekonomi Indonesia. Josua memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal ketiga lebih rendah dari ekspektasi.

Alhasil, penguatan rupiah hari ini cenderung terbatas dan berpotensi melemah. Tapi, jika pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih tinggi dari ekspektasi, maka rupiah akan melanjutkan penguatan.

Hal senada dikatakan, Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong memproyeksikan data pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2019 akan sama seperti ekspektasi, atau di kisaran 5%. Meski diproyeksikan data pertumbuhan ekonomi sesuai dengan ekspektasi, Lukman pesimistis rupiah akan melanjutkan penguatan.

Baca Juga:   RUPS Tahunan Bank Sumut, Musa Rajekshah Minta Kepala Daerah Ikut Dorong Penyerapan KUR

“Rupiah hari ini akan melemah karena masih mengantisipasi data beberapa hari berikutnya, yaitu currenct account deficit yang diperkirakan cenderung naik defisitnya,” kata Lukman.

Lukman memproyeksikan rupiah hari akan tertekan di rentang Rp 14.030 per dolar AS hingga Rp 14.070 per dolar AS. Josua memproyeksikan, rupiah hari ini di rentang Rp 13.990 per dolar AS hingga Rp 14.075 per dolar AS.[kontan]