Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

Analis: Rupiah Spot Bakal Menguat

×

Analis: Rupiah Spot Bakal Menguat

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | JAKARTA –  Perdagangan pasar spot, Jumat (20/12), rupiah menguat tipis 0,05% ke Rp 13.978 per dolar AS. Sementara, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah melemah 0,07% ke Rp 13.993 per dolar AS.

Terkait Keputusan Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reserve Repo Rate (BI7DRRR) di level 5% membuat rupiah bergerak menguat.

Analis PT Asia Trade Point Futures Deddy Yusuf Siregar mengatakan rupiah sedang mendapat momentum untuk menguat karena BI menahan suku bunga acuannya. Di sisi lain, Deddy melihat kini pelaku pasar mulai kembali menjadikan rupiah sebagai pilihan investasi di tengah isu pelemahan ekonomi global.

“Riset Goldman Sachs baru-baru ini menyampaikan negara investasi yang kini dituju pelaku pasar adalah Indonesia, hal ini berdampak positif ke nilai tukar rupiah,” kata Deddy.

Baca Juga:   Analis: Data Rilis AS Memicu Rupiah Menguat

Alhasil rupiah bergerak menguat, meski di AS santer terdengar kabar pemakzulan Presiden AS Donald Trump.

“Pelaku pasar tidak terlalu merespon berita pemakzulan Trump, Wall Street malah catat rekor, artinya pelaku pasar memang tertarik ke aset berisiko dan membuat mata uang emerging market, termasuk rupiah jadi diuntungkan,” kata Deddy.

Namun, untuk Senin (23/12), Deddy memproyeksikan pergerakan rupiah akan terbatas dan berpotensi melemah karena aksi ambil untung atau profit taking.

“Sebagian investor profit taking jelang libur Natal dan Tahun Baru,” kata Deddy.

Rupiah Deddy proyeksikan berada di rentang Rp 13.970 per dolar AS hingga Rp 14.000 per dolar AS.

Senada, Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan rupiah masih bertahan menguat di bawah Rp 14.000 per dolar AS karena terpengaruh BI yang mempertahankan suku bunga acuan.

Baca Juga:   Akselerasi Program Vaksinasi, Kunci Utama Pemulihan Ekonomi Sumut

Jumat (20/12) malam, AS merilis data pertumbuhan ekonomi di kuartal III stagnan di 2,1%.

Josua memproyeksikan data AS yang dirilis baik bisa menahan laju penguatan rupiah saat ini. Rupiah pada Senin (23/12), Josua proyeksikan bergerak di rentang Rp 13.950 per dolar AS hingga Rp 14.010 per dolar AS.