Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Sumut

Asmadi, Kuli Bangunan Yang Sukses Jadi Peternak Ikan Cupang

×

Asmadi, Kuli Bangunan Yang Sukses Jadi Peternak Ikan Cupang

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com| SERGAI-Peran media sosial sangat penting bagi para pelaku usaha terutama bagi peternak ikan hias dalam meningkatkan penjualan di massa situasi pandemi virus Corona (Covid-19).

Pentingnya media sosial salah satunya dirasakan seorang peternak ikan cupang, Asmadi alias Wak Yess (48) warga Dusun II, Desa Leberia, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. 

Asmadi bahkan berhasil mengekspor produk berkualitasnya hingga luar Provinsi Sumatera Utara. Ratusan ekor ikan cupang ia ekspor hanya melalui media sosial (facebook).

Suami dari Juana (44) dan ayah tiga anak itu setiap harinya berkecimpung sebagai peternak ikan cupang untuk menghidupi keluarganya.

“Awal mulanya saya hanya kuli bangunan yang memiliki kolam yang hanya terbuat dari barang rongsokan seperti tempat kulkas dan botol minuman mineral. Lama-lama saya kembangkan,”ujarnya.

Setelah menekuni selama kurang lebih 5 tahun akhirnya Asmadi memiliki kolam sebanyak 30 kolam yang berukuran 1/2 terbuat dari terpal.

Baca Juga:   Kejari Tebingtinggi Setorkan Uang Kerugian Negara Lewat Bank Sumut

Saat ini kata Asmadi yang akran disapa Wak Yess sudah memiliki beberapa ragam jenis ikan seperti, ikan Coi, Black Seris, Nemo coper, Galasi Coper, Yellow Fansi yang terus dikembangkan dengan alat seadanya dan hanya membuat studio sejenis kotak terbuat dari kaca yang di hiasi lampu untuk penerangan agar bisa melihat kualitas ikan hasil ternaknya.

Kemudian, Asmasi memvideokan ikan-ikannya melalui handphone android miliknya untuk diposting di akun media sosialnya. Dari postingannya di media sosialnya itulah, pemesan maupun pelanggan mulai berdatangan untuk memesan. Selain dari dalam provinsi, pemesan dari luar provinsi juga banyak.

“Saat ini, pelanggan lebih banyak dari Kaltim, Balik Papan dan Dumai. Sebelumnya juga pernah ekspor sampai Malaysia,”ucap Wak Yess.

Untuk harga, Asmadi mengaku, bervariasi. Jika pelanggan memesan lebih dari 100 ekor, ia memberi harga mulai dari Rp35 ribu sampai Rp100 ribu. Ikan cupang paling tinggi dihargai Rp250 ribu per ekor.

Baca Juga:   Warga Asahan Juga Akan Segera Dipulangkan Dari Malaysia

“Pokoknya untuk harga tergantung jenis ikannya. Sedangkan untuk ikan sotiran yang masih terbilang bagus kita jual bervariasi dari harga Rp 5.000 sampai Rp10.000 perekornya,”tambahnya.

Namun, bisnis ikan hias ini Asmadi mengaku, pasti memiliki kendala sama seperti pelaku usaha lainnya. Untuk itu, ia berharap, ada bantuan dari pemerintah setempat
agar bisa meneruskan maupun mengembangkan usahanya.

“Kita berharap demikian, ada bantuan dari pemerintah untuk mengembangbiakkan ikan cupang
dan membesarkan hasil ternaknya,”pungkasnya. (MS6)