Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

BEI Bagikan Kiat Nabung dengan Investasi Saham

×

BEI Bagikan Kiat Nabung dengan Investasi Saham

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com|MEDAN– Apa bedanya tabungan yang digunakan orang-orang tua masa lalu dengan investasi? Kalau dulu, bunga tabungan masih memadai untuk mengatasi kenaikan harga barang dan jasa yang tidak selaju saat ini.

Sementara itu, bagi masyarakat Indonesia yang sebagian besar merupakan warga negara konsumen, tingkat inflasi kenaikan barang pada jangka panjang akan melampaui tingkat suku bunga jika menabung di bank saja.

Terlebih lagi, semakin lama dan semakin maju sebuah negara, tingkat suku bunga akan mengecil. Selain itu, kenaikan pendapatan secara umum belum tentu dapat mengungguli kenaikan harga barang.

Jadi, cara yang paling ideal untuk mempersiapkan kebutuhan di masa depan adalah dengan membagi porsi yang optimal dari dana yang disisihkan di luar kebutuhan pokok untuk berinvestasi.

Baca Juga:   Total Bangun Persada Targetkan Kontrak Baru Sebesar Rp2,0 Triliun

“Jadi ingat, investasi selayaknya bukan ditujukan untuk jangka pendek. Bukan investasi sekarang dan nikmati hasilnya satu minggu, satu bulan, atau satu tahun, melainkan idealnya investasi dilakukan untuk kebutuhan sepuluh, dua puluh, atau tiga puluh tahun ke depan,” kata Kepala Bursa Efek Indonesia Wilayah Sumut, Pintor Nasution, Sabtu (22/5/2021).

Dikatakannya, salah satu pilihan investasi jangka panjang yang memberi potensi return terbesar adalah dengan membeli saham di pasar modal.

“Jika ada sekelompok investor yang berinvestasi dalam jangka pendek dengan memanfaatkan strategi teknikal dari kenaikan dan penurunan harga saham yang dinamis di Bursa Efek Indonesia (BEI), hal ini lebih tepat disebut sebagai spekulasi dibandingkan investasi,” ujarnya.

Baca Juga:   Presiden Optimistis Ekonomi Indonesia Membaik

Dibandingkan investasi yang memang fokus pada tujuan jangka panjang, para investor spekulan harus punya pengetahuan menganalisis fluktuasi saham dan siap untuk kehilangan dana investasinya sewaktu-waktu. Sehingga, harus punya nyali yang kuat saat terombang-ambing oleh arus fluktuasi pasar.

“Di sisi lain, investor jangka panjang bisa tetap tenang karena hasil yang diinginkannya bukan untuk waktu yang singkat. Coba kita bayangkan seandainya saat ini kita membeli satu saham perusahaan di BEI di saat harga saham sedang turun karena dampak pandemi yang belum berakhir,” katanya.

Harga saham yang sedang turun saat ini menjadikan momen ini waktu yang baik untuk memulai berinvestasi saham karena kita dapat menikmati potensi keuntungan di masa mendatang.(MS11)

Baca Juga:   Industri Harus Terapkan Strategi Untuk Bertahan Di Masa Pandemi