Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Berita SumutHeadlineNasionalReligiSumut

Bincang-Bincang Tipis-Tipis Erman Tale Daulay Ulas Topik Pentingnya Membangun Generasi Cerdas Berakhlak Mulia

×

Bincang-Bincang Tipis-Tipis Erman Tale Daulay Ulas Topik Pentingnya Membangun Generasi Cerdas Berakhlak Mulia

Sebarkan artikel ini

JAKARTA-Masih dalam suasana bulan suci Ramadan 1443 H dan mengisi waktu sebelum berbuka puasa dengan kegiatan positif, channel Youtube Erman Tale Daulay dalam programnya Bincang-Bincang Tipis-Tipis mengupas topik tentang pentingnya membangun Generasi Cerdas Berakhlak Mulia dengan menghadirkan narasumber salah seorang pengurus organisasi Par Paluta Akhmad Gojali Harahap dan Qori Timbul Pasaribu.

Dengan diawali lantunan ayat-ayat suci Al-Quran oleh Qori Timbul Pasaribu yang pernah memegang predikat sebagai juara dalam lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ). Timbul Pasaribu sejak kecil sudah memiliki impian bisa mengikuti perlombaan MTQ.

Timbul Pasaribu menceritakan ketika ia berhasil masuk sekolah Pesantren Musthafawiyah tahun ajaran 2000/2001. Di pesantren ini ia pertama kali ikut MTQ dan dapat juara harapan 1.

“Saat mendapatkan juara itu, dari sanalah muncul motivasi untuk ikut MTQ di kampung halaman, Padang Bolak dan berhasil menjadi juara I di tingkat Kecamantan, kemudian di Tapsel juara 2 dan akhirnya bisa ikut ke tingkat di Provinsi,” kenang Timbul Pasaribu.

Bagaimana dengan generasi muda sekarang apakah masih memiliki minat untuk ikut menjadi qory? Menurut Timbul, dengan banyaknya pesantren di Paluta masih sangat minim dengan program pembinaan dan penghargaan terhadap para qory sangat minim,
sehingga bakat yang terpendam tidak terealisasi karena tidak ada support atau penghargaan masih sangat kurang.

Baca Juga:   Covid-19 Naik di Eropa, Kemenag Minta ASN dan Umat Disiplin Prokes

Padahal, kata Erman Tale Daulay bahwa masyarakat Paluta itu dikenal dengan suka bernyanyi (maronang-onang), seharusnya potensi kearifan lokal ini dilestarikan dan dikembangkan agar tidak sampai punah. Kalau melihat potensi anak-anak Paluta untuk mengaji itu sangat tinggi sekali, tinggal bagaimana kita untuk menggali potensi itu agar bisa dimunculkan ke permukaan.

Selanjutnya, salah seorang pengurus DPP ParPaluta Ahmad Gojali Harahap menyampaikan bahwa keberadaan ParPaluta adalah salah satu organiasai yang didirikan satu tahun yang lalu, karena posisinya di Jakarta maka disebut Dewan Pengurus Pusat.

“Teman-teman mendirikan ParPaluta pada awalnya bertujuan untuk membangun tali silaturahmi sesama perantau yang jauh dari kampung halaman. ParPaluta kemudian semakin yakin dan supaya bisa eksis, maju dan bisa mengabdi di kampungnya khususnya di Paluta.

Selain aktif di ParPaluta, Ahmad Gojali juga ternyata aktif dalam berbagai organisasi seperti
di Departemen Kerohanian Partai Golkar, pengurus di PMII dan Gerakan Muda Ansor.

Kembali ke pembahasan tentang Pentingnya Membangun Generasi Cerdas Berakhlak Mulia, menurut Gojali dulu kalau tahun 1980-an orang tua yang kurang mampu/sanggup atau kondisi ekonomi keluarga kurang mendukung maka anak-anaknya disarankan untuk masuk saja ke sekolah Pesantren.

Baca Juga:   Manfaatkan Limbah Tulang Ikan, Suami Istri Dosen USU Temukan Produk Pangan Berkalsium Tinggi

“Dulu ada juga anggapan miring terkait anak dimasukkan ke pesantren. Kalau dimasukkan ke pesantren karena kurang cerdas, orang tua tidak sanggup atau alasan lainnya. Tapi, ternyata sekarang sudah berbeda. Orang-orang yang masuk pesantren itu bukan lagi karena kurang cerdas atau alasan lainnya, tapi ingin menselaraskan keilmuan dengan pendidikan karakter. Dengan harapan, ketika anak lulus dari pesantren akan memiliki intelektualitas dan berakhlak mulia,” kata Ahmad Gojali.

Karena, lanjutnya kalau tidak dibangun karakternya, tentu akan mudah terpengaruh dengan hal-hal negatif yang bisa merusak karakter anak-anak dan generasi muda ke depan.

“Kalau anak-anak kita sekarang tidak kita bentengi dengan pendidikan agama, karakter dan keimanannya maka akan rusaklah generasi muda kita ke depan. Pemuda kita hari ini adalah pemimpin di masa depan, itu sebabnya pembangunan SDM dan karakter sangat menentukan,” tandasnya.

Padang Lawas Utara harus digerakkan untuk menjadi daerah yang religius dan semakin maju, dengan didukung banyaknya pesantren di kabupaten ini diharapkan dapat menjadi bagian dari Paluta dalam mempersiapkan generasi cerdas dan berkarakter ke depan untuk membangun Paluta yang lebih maju.

Baca Juga:   Dinkes Sumut Pantau 3 Titik Pasca Pulangnya Warga Sumut dari Tabligh Akbar dari Malaysia

“Kita berharap ke depan muncul tokoh pemuda yang energik dan memiliki kepedulian terhadap generasi muda sebagai penentu masa depan Paluta di masa yang akan datang. Karena, kelemahan besar dari tokoh pemuda atau tokoh politik yang maju ke depan masih lebih dominan karena kepentingan sesaat, tidak ada komitmen yang benar-benar ingin memajukan daerahnya,” papar Ahmad Gojali Harahap.

Di organisasi Parpaluta ini, kata Erman Daulay diharapkan dapat lahir tokoh-tokoh yang bisa membangun Paluta ke depan. Perantau asal Paluta kiranya semakin maju dalam profesinya dan saling mendukung, saling menyokong untuk sukses bersama di masa yang akan datang.

Tradisi yang selama ini masih adanya orang-orang yang suka iri dengan keberhasilan orang lain, mau tidak mau harus dibuang jauh-jauh. Paluta ke depan tidak akan maju kalau masih saling menjatuhkan.

Di akhir perbincangan, Erman Tale Daulay dan Ahmad Gojali menyampaikan bahwa masyarakat saat ini sangat mengharapkan lahirnya pemimpin yang peduli dengan pendidikan di Paluta. Pemimpin Paluta ke depan harus memiliki kepedulian dalam melahirkan lulusan-lulusan magister (S-2) atau doktor (S-3) yang ke depannya bisa membangun Paluta menjadi lebih maju dan lebih baik ke depan.