Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
HeadlinePeristiwa

Bupati Labura Nyaris Hanyut Terbawa Arus Sungai Saat Tinjau Lokasi Banjir Bandang

×

Bupati Labura Nyaris Hanyut Terbawa Arus Sungai Saat Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | LABURA – Bupati Labuhan Batu Utara (Labura) Kharuddin Syah nyaris hanyut terbawa arus sungai saat meninjau lokasi banjir bandang di Desa Pematang, Kecamatan Na IX-X. Kharuddin tergelincir saat melewati jembatan darurat yang terbuat dari batang pohon.

Peristiwa tersebut sempat viral di media sosial (medsos). Dalam video berdurasi 1 menit 19 detik, Kharuddin terlihat hendak menyeberangi titi darurat. Namun, beberapa langkah saat meniti jembatan, Kharuddin tergelincir dan masuk ke dalam sungai yang berarus deras.

Terkait peristiwa tersebut, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Utara, Riadhil A. Lubis, membenarkan.
“Benar, peristiwa itu terjadi pada Minggu (29/12) sekitar pukul 17.00 WIB,” katanya.

Baca Juga:   Pencurian Sepedamotor Makin Sering Terjadi, Ternyata, Tiga Pemuda Ini Tersangkanya

Riadhil mengatakan pada saat itu, Bupati Labura hendak meninjau langsung lokasi yang terdampak dari banjir bandang.

“Iya, itu saat membuka desa yang terisolir kita pasang titi bamboo. Saat jalan di titi darurat, beliau tergelincir. Alhamdulilah, selamat, sehat-sehat. Tadi pagi saya sudah telepon beliau, luar biasa bupati kita,” ucapnya.

Riadhil mengungkapkan, Khairuddin beruntung pada saat tergelincir masih memegang tali.

“Untung pegang tali, kalau tali tak pegang tali bisa mati hanyut, dan dia kan besar,” ucap Riadil.

Banjir bandang di Labuhan Batu Utara menerjang sekurangnya 2 desa yang berada di Kecamatan Na IX-X, yakni Desa Pematang dan Desa Hatapang.
Di Desa Pematang, tepatnya di Dusun Siria-ria A dan Siria-ria B, sembilan unit rumah rata dengan tanah disapu banjir bandang. Sebanyak 17 unit rumah rusak berat, dua unit jembatan juga terputus.

Baca Juga:   Sempat Berstatus PDP, Pejabat di Asahan Bersama Isterinya Dinyatakan Negatif  Covid-19

Jalan desa juga terputus akibat tanah longsor sekitar 100 meter, 20 hektare lahan pertanian rusak, dan tiang listrik bertumbangan. Lima orang satu keluarga juga dilaporkan hilang dalam peristiwa ini.

Di Desa Hatapang, tepatnya di Dusun 1, Dusun 3, dan Dusun 5, 19 unit rumah rusak berat, 10 lainnya rusak ringan, satu unit jembatan ambruk, dan satu unit sepeda motor hilang. Sampai saat ini, tim gabungan masih terus melakukan pembersihan pasca banjir bandang.