Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
HankamHeadline

Bupati Pidie Aceh Buka Jalan Desa Hingga Tengah Hutan, Untuk Apa Ya?

×

Bupati Pidie Aceh Buka Jalan Desa Hingga Tengah Hutan, Untuk Apa Ya?

Sebarkan artikel ini

Mediasumutku.com | Aceh : Bupati Pidie, Roni Ahmad membuka jalan desa hingga ke tengah hutan guna mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Menjelang musim kemarau, katanya, pihaknya telah membangun akses jalan baik di wilayah hutan maupun pegunungan guna memantau titik api hingga pedalaman.

“Ini penting untuk menanggulangan titik api yang muncul sehingga dengan mudah memadamkan dan itu dapat mencegah kebakaran hutan dan lahan yang lebih luas,” kata Bupati yang akrab disapa Abusyik ini dalam wawancara via daring.

Kabupaten Pidie dikenal menjadi contoh bagi daerah lain dalam pengelolaan lingkungan hidupdengan dukungan dana desa atau gampong. Sehingga daerah menyatakan diri siap untuk perubahan iklim.

Baca Juga:   Pangdam I/BB Serahkan 19 Ekor Hewan Kurban Untuk Dibagikan Kepada Mustahiq

Kabupaten Pidie mulai merintis suatu inovasi dalam upaya menanggulangi perubahan iklim yang dituangkan ke dalam Peraturan Bupati (Perbup) No.12/ Tahun 2018.

Melalui regulasi yang mengatur tentang prioritas penggunaan dana desa (gampong) ini Pidie menjadi kabupaten yang pertama dan satu-satunya di Indonesia yang mengatur distribusi dana gampong bagi kegiatan perlindungan lingkungan dan hutan.

“Hutan telah memberikan kami kehidupan, memberi kami oksigen, air, dan makanan,” kata bupati.

Ia menjelaskan, dana desa ini perlu dialokasikan untuk perlindungan lingkungan dan hutan, karena 67 persen dari total jumlah desa di Kabupaten Pidie, atau 487 desa berada di sekitar kawasan hutan. Untuk melindungi lingkungan dan hutan di Kabupaten Pidie, penggunaan dana desa perlu diprioritaskan pada hal tersebut.

Baca Juga:   Update, per 19 Juni : Sembuh 17.349 Orang, Corona 43.803 pasien, Meninggal 2.373 Orang

Perbup Pidie ini yang dalam prosesnya sejak awal penyusunan hingga pengesahan merupakan salah satu output penting dari proyek Support to Indonesia’s Climate Change Response-Technical Assistance Component (SICCR-TAC) yang didukung oleh Uni Eropa.

Lebih lanjut Bupati Roni Ahmad mengatakan, saat ini tengah menghadapi krisis lingkungan global, terutama bencana iklim dan kerusakan ekologis, yang disebabkan oleh faktor manusia dan alam.

Perubahan iklim telah mengancam keadaan bumi dan keselamatan makhluk hidup. Salah satu perubahan iklim yang sering terjadi adalah bencana alam yang terkait dengan peningkatan suhu bumi.

“Aceh memiliki hutan yang luas dan alami. Dan Kami khususnya Pemerintah Kabupaten Pidie telah menetapkan langkah dan kebijakan strategis sebagai upaya pengendalian perubahan iklim,” ungkapnya.

Baca Juga:   Plt Walikota Medan Ajak 100 Pejabat Pemko Laporkan LHKPN ke KPK

“Terutama yang bersumber dari hutan dan lahan. Selanjutnya, efek yang ditimbulkan dari perubahan Polusi kimia (pestisida) di sektor pertanian, ketahanan pangan, dan peternakan juga semakin parah dan ini menjadi ancaman serius bagi kesehatan ummat manusia di masa mendatang,” ungkapnya.