Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Peristiwa

Bupati Toba Sebut Warga Tak Ada Niat Aniaya Pasien Isoman Justru Peduli Terhadap Korban

×

Bupati Toba Sebut Warga Tak Ada Niat Aniaya Pasien Isoman Justru Peduli Terhadap Korban

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | TOBASA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba, Sumatera Utara (Sumut) memberikan penjelasan terkait adanya seorang pria yang terkonfirmasi positif virus Corona lalu dianiaya warga di kampungnya di Desa Pardomuan, Kabupaten Toba.

Bupati Toba Poltak Sitorus mengatakan, perlakuan warganya di kampung tersebut bukan niat untuk menganiaya, namun diamankan karena lari saat menjalani isolasi mandiri (Isoman).

“Dari keterangan yang kami dapat bukan untuk kekerasan, namun warga hanya ingin mengamankan. Saya lihat masyarakat desa juga sangat peduli dengan pak Selamat Sianipar ini,” kata Bupati Toba, Poltak Sitorus, Senin, (26/7/2021).

Bupati mengatakan, hal itu setelah pihaknya sudah menemui pihak keluarga untuk mendapatkan informasi terkait hal ini. Poltak mengatakan, pemerintah Kabupaten Toba telah membawa Selamat Sianipar ke RSUD untuk menjalani perawatan.

Baca Juga:   TRAFFIC LIGHT| Sabtu Pagi, Lalin di Medan Terdeteksi Ramai

“Beliau sudah kita posisikan di RSUD Porsea, dengan kondisi sehat” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Pardomuan, Toba, Timbang Sianipar, mengatakan, pihaknya memberikan tempat untuk isolasi mandiri kepada korban bernama Selamat Sianipar di lokasi yang sudah disetujui oleh pihak keluarga, dengan memenuhi kebutuhan Selamat saat isolasi mandiri oleh pemerintah desa.

“Kami perangkat desa memfasilitasi kebutuhan makanan Selamat Sianipar untuk isolasi mandiri selama 14 hari, namun pada malam harinya Selamat Sianipar pulang ke rumah orang tuanya,” jelas Pardomuan.

Meski sudah ditempatkan di lokasi yang jauh dari rumahnya, Selamat disebut kembali pulang ke rumahnya. Pihak desa yang mengetahui hal itu kemudian mendatangi lokasi rumah Selamat.

Baca Juga:   Presiden Ingin 3 Hal di Prioritaskan Dalam Penanganan Covid-19

“Setelah pulang kembali ke rumah orangtuanya, kami bersama warga memberi arahan agar Selamat Sianipar mau isolasi mandiri di lokasi rumah lain yang lebih layak dengan fasilitas listrik dan air yang disediakan warga, namun yang bersangkutan tetap menolak,” jelasnya.

Istri Selamat, Risma Sitorus, juga mengakui, suaminya lari saat menjalani isolasi mandiri. Dia mengaku ,suaminya diamankan warga karena dirinya beserta anaknya sudah lari terlebih dahulu saat hendak dipeluk oleh Selamat.

“Anak ku mau dipeluk, nggak mau lah pak, jadi kami lari,” tutur Risma.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi yang datang ke lokasi juga mengatakan peristiwa ini terjadi hanya karena warga ingin mengamankan Selamat yang lari saat isoman.

Baca Juga:   Polda Sumut Selidiki Penyebab Jatuhnya Mobil Avanza ke Danau Toba dari KMP Ihan Batak

“Itu dilakukan warga sebagai tindakan mengamankan karena yang bersangkutan teriak-teriak bahwa tidak ada Covid, yang bersangkutan keluar rumah sambil meludahi orang yang berpapasan dan dia ingin memeluk orang,” jelas Kabid Humas Polda. (MS10)