Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
EkonomiHeadlineNasional

Cadangan Devisa Pada Akhir Mei 2020 Diperkirakan Akan Kembali Menggemuk

×

Cadangan Devisa Pada Akhir Mei 2020 Diperkirakan Akan Kembali Menggemuk

Sebarkan artikel ini

Mediasumutku.com | Jakarta: Dengan mempertimbangkan kondisi stabilitas eksternal dan makroekonomi yang meningkat, Bank Indonesia (BI) pun optimis cadangan devisa pada akhir Mei 2020 akan kembali menggemuk. Setelah turun tajam pada Maret 2020, posisi cadangan devisa (cadev) pada April 2020 bisa kembali meningkat.

Senada, ekonom BCA David Sumual juga memprediksi cadangan devisa pada akhir bulan lalu bisa meningkat tipis. Ia memprediksi, posisi cadangan devisa Indonesia akan berada di kisaran US$ 126 miliar – US$ 128 miliar pada akhir Mei 2020.

“Kalau diperhatikan, kondisi pasar di bulan Mei 2020 lebih stabil. Lalu, BI juga tidak perlu intervensi besar-besaran seperti pada bulan Maret 2020,” kata David, Jumat (29/5/2020), seblumnya.

Baca Juga:   Wiwiek Sisto: 2019, Ekonomi Sumut Bakal Naik

David pun memerinci faktor-faktor yang mempengaruhi perbaikan cadangan devisa pada Mei 2020. Pertama, pergerakan nilai tukar rupiah yang cenderung lebih stabil. Selain itu, spread rupiah antara non delivery forward serta pasar spot juga semakin menipis bila dibandingkan Maret 2020.

Kedua, sudah adanya aliran modal asing yang masuk di pasar obligasi. Dengan adanya aliran modal asing yang masuk, David memandang bahwa ini bisa menambah pasokan dollar ke dalam negeri.

Ketiga, pergerakan harga minyak yang lebih stabil sehingga pendapatan dari hasil ekspor minyak dan gas (migas) juga semakin meningkat sehingga ini bisa membawa angin segar terhadap cadev Indonesia.

“Lalu dilihat dari sisi term deposit valas, swap valas dari bank-bank juga meningkat. Ini kan menambah cadangan devisa juga,” tambahnya.

Baca Juga:   BI Implementasikan QRIS di TWI Sitinjo

Sebagai tambahan informasi, cadangan devisa Indonesia pada Maret 2020 tercatat sebesar US$ 121 miliar atau turun sekitar US$ 10 miliar dari akhir Februari 2020 yang mencapai US$ 130,4 miliar.

Berdasarkan yang tertulis dalam Laporan Kebijakan Moneter Triwulanan I 2020 BI, penurunan cadangan devisa sebagai imbas dari Covid-19.

Penyebaran Covid-19 pada bulan tersebut menyebabkan kepanikan pasar keuangan global serta pelemahan nilai tukar rupiah. BI pun menggunakan cadangan devisa untuk keperluan stabilisasi nilai tukar rupiah.

Sementara pada April 2020, cadangan devisa berhasil meningkat ke US$ 127,9 miliar. Meski meningkat dari bulan sebelumnya, posisi ini masih lebih rendah daripada posisi bulan Februari 2020.

Menurut catatan BI, peningkatan ini sejalan dengan mulai masuknya aliran modal asing ke surat utang pemerintah. Peningkatan ini juga dianggap mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Baca Juga:   September 2020, Kredit yang Disalurkan Perbankan Sumut Naik 3,7 Persen