Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
HeadlineKesehatanNasional

Cegah Wabah, Presiden Tetapkan Masalah Virus Corona Sebagai Bencana Nasional non Alam

×

Cegah Wabah, Presiden Tetapkan Masalah Virus Corona Sebagai Bencana Nasional non Alam

Sebarkan artikel ini

Mediasumutku.com | Jakarta – Pasca ditetapkan Pemerintah RI bahwa Masalah Virus Corona atau Covid -19, Sebagai Bencana Nasional non Alam maka Presiden Jokowi telah membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid -19 yang diketuai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau Kepala BNPB Doni Monardo.

“Sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 50 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, karena virus ini sudah dikategorikan sebagai penyakit global, maka statusnya adalah bencana nasional non alam,” kata Kepala BNPB Doni Monardo di Jakarta Timur, Sabtu 14 Maret 2020.

Sesuai saran WHO, Presiden Jokowi telah membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang juga diketuai oleh Doni Monardo. Tim ini lebih fokus ke arah strategi untuk menjaga orang yang sehat agar tidak sakit dengan memutuskan mata rantai penularan virus tersebut.

Baca Juga:   Update BNPB per 13 Mei : Penularan Masih Terjadi

Doni juga menyampaikan, Gubernur dan Bupati/Walikota bisa membentuk Gugus Tugas Percepatan penanganan Covid-19 Daerah. Yaitu dengan berdasarkan pertimbangan dan rekomendasi Ketua Pelaksana Gugus Tugas.

“Gubernur dalam pelaksanaan tugasnya akan dibantu oleh Pangdam, Danrem, Kapolda, Kadiskes dan Kepala BPBD serta OPD dan para pihak yang terkait,” ujar Doni.

Gugus Tugas ini akan melakukan sejumlah langkah awal dalam penanganan dan pencegahan virus corona. Mereka juga akan mengundang pihak dari luar seperti dari para akademisi untuk ikut membantu.

“Aksi nyata yang dilakukan adalah memperbanyak tempat pengetesan COVID-19, memperbanyak toolkits untuk tes secara cepat, memperbanyak tenaga medis dengan mengundang dan melibatkan semua pihak termasuk para mahasiswa kedokteran tingkat akhir, dokter-dokter dari IDI, serta relawan medis lainnya,” kata Doni.

Baca Juga:   Menko Polhukam Bangga Prestasi Kopassus