Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Sumut

Darurat Bencana, ACT Ajak Masyarakat Bergerak Bersama Selamatkan Bangsa

×

Darurat Bencana, ACT Ajak Masyarakat Bergerak Bersama Selamatkan Bangsa

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com|MEDAN- Awal tahun 2021, Indonesia dihadapkan dengan bencana di berbagai daerah seperti, gempa bumi di Sulawesi Barat, banjir di Kalimantan Selatan, Manado, dan beberapa wilayah di Pulau Jawa, erupsi Gunung Semeru, serta ancaman virus corona yang masih merebak.

Untuk itu, Presiden Aksi Cepat Tanggap Ibnu Khajar mengajak, kepada seluruh masyarakat untuk bahu-membahu membantu dengan memberikan solusi nyata. Dia mengatakan, situasi ini memberikan tekanan bagi masyarakat Indonesia yang terdampak bencana.

“Kejadian yang menimpa saudara sebangsa membuat ACT menginisiasi gerakan “Bergerak Bersama Selamatkan Bangsa” sebagai bentuk respons terhadap bencana yang terjadi di Mamuju, Majene, Kalsel, Semeru, Sumedang, dan lain-lain,” sebut Ibnu Khajar, Selasa (19/1/2021).

Gerakan ini katanya, merupakan ajakan agar seluruh elemen bangsa bergerak untuk menyelamatkan saudara sebangsa yang sedang menghadapi ujian berupa bencana alam yang memakan korban jiwa serta menghacurkan banyak bangunan dan sendi-sendi Kehidupan.

“Kita bersyukur di usia 16 tahun ini, ACT terus mendapatkan dukungan dari berbagai relawan di 34 provinsi dan 324 kota/kabupaten yang bergabung dalam Masyarakat Relawan Indonesia dan lebih dari 60 kantor cabang ACT masih terus bersiaga. Saat ini, kami bersyukur semua relawan langsung sigap hadir ke lapangan dan melakukan rescue untuk para korban bencana,” ungkapnya.

Baca Juga:   Rumah Wakaf Siap Naungi Warga Gaza yang Rumahnya Hancur

Tema gerakan pada hari ini merupakan turunan program dari Bangkitkan Sejatinya Bangsa beberapa waktu lalu, di mana sejatinya bangsa Indonesia adalah bangsa penggerak kebaikan, bangsa yang memiliki rakyat yang peduli, saling tolong menolong, dan membantu sesama.

Dalam gerakan ini, ACT ingin mengingatkan kembali bahwa Indonesia adalah bangsa yang dermawan, tidak hanya untuk bangsanya sendiri namun juga membantu bangsa lain yang membutuhkan. Termasuk diantaranya ancaman kelaparan, kesehatan, kehilangan tempat tinggal, kehilangan pekerjaan, kesulitan pendidikan, dan berujung pada kemiskinan.

“Di tahap awal terjadinya bencana, kami pastikan semua tim hadir. Proses penguasaan teritorial wajib dilakukan untuk melihat seberapa besar dan luas bencana ini terjadi, seberapa banyak kerusakan dan korban yang terjadi, titik-titik pengungsian ada dimana saja,” katanya.

Baca Juga:   Pandemi Dorong Potensi Kemiskinan dan Kerawanan Pangan

Kedua, pihaknya menyiapkan aktivasi semua posko-posko bantuan, agar sampai langsung ke masyarakat-masyarakat yang membutuhkan.

“Kami akan mengirimkan semua bantuan dari kantor utama logistik kita dari Gunung Sindur ke daerah daerah bencana, permulaan kami akan kirimkan 500 ton beras, bantuan pangan lainnya, dan bantuan medis. Kami ajak semua masyarakat untuk mendukung dan mensukseskan program-program kami. Salah satunya Kapal Kemanusiaan untuk Sulawesi Barat,” tambah Ibnu.

Setelah bantuan-bantuan fase tanggap darurat ini, pada 14 hari ke depan di bawah semangat Bangkitkan Sejatinya Bangsa, ACT akan menjadikan kantor pusat dan cabang sebagai pusat informasi bencana nasional.

Selama fase tanggap darurat hingga pemulihan nanti, ACT akan mengikhtiarkan pelepasan Kapal Kemanusiaan dengan bantuan 1.000 ton yang akan bergerak dari Jawa Timur dan DI Yogyakarta menuju Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat. Tentu, tidak terlepas pula daerah-daerah lainnya yang membutuhkan bantuan darurat.

Baca Juga:   Bupati Sergai Ingatkan Pentingnya Mendidik Generasi Muda

Dalam gerakan kampanye kebencanaan ini, yang menjadi pembeda dengan kampanye kebencanaan tahun-tahun sebelumnya adalah kondisi pandemi Covid-19 menyebabkan program-program aksi tanggap darurat langsung bergandengan secara cepat dengan rencana aksi pemulihan.

“Hal ini karena setiap pengungsi tidak dapat berlama-lama bertahan dalam tempat pengungsian sementara yang tidak terjaga protokol kesehatannya. Sehingga, diperlukan dukungan besar dan masif dari berbagai pemangku Kepentingan,” ujarnya.

Hingga saat ini, sekitar 300.000 relawan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) terus bergerak untuk membantu para penyintas bencana dengan melakukan beragam aksi yang dibutuhkan. Misalnya, Search and Rescue (SAR), layanan medis, pendistribusian bantuan pangan untuk meringankan beban saudara terdampak bencana.

“Sahabat, tentu aksi-aksi kami tidak dapat dilakukan sendirian. Kami butuh doa dan dukungan terbaikmu. Mari Bergerak Bersama Selamatkan Bangsa! Bantu para penyintas bencana dengan sedekah terbaikmu, sekarang,”pungkasnya.(MS11)