Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Peristiwa

Diduga Tersambar Kereta Api, Seorang Kakek Ditemukan Tewas

×

Diduga Tersambar Kereta Api, Seorang Kakek Ditemukan Tewas

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com| SERGAI- Seorang kakek, Partono alias Ondok (71), warga Dusun III Kampung Tempel, Desa Sei Buluh, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, ditemukan tewas tergeletak di pinggir rel kereta api, sekitar pukul 13.55 Wib, Sabtu (16/1/2021).

Korban tewas  diduga karena tersambar kereta api barang jurusan Medan-Tebingtinggi, tepatnya di Dusun III, Desa Sei buluh Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai.  Diduga, korban kurang pendengaran saat kereta api akan melintas.

Informasi yang diperoleh, kejadian bermula karena adanya informasi dari masyarakat tentang adanya seorang pria yang tersambar kereta api jurusan arah Medan-Tebingtinggi.

Mendengar kejadian tersebut, saksi Retno Cito Wibowo (30), warga sekitar melaporkan kepada Edi Saputra alias Alek selaku kepala dusun. Selanjutnya saksi langsung menuju ke lokasi tempat kejadian perkara dan melihat korban yang merupakan warga. Saat dilihat, korban ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia.

Atas kejadian tersebut, saksi langsung melaporkan ke Polsek Perbaungan. Kemudian, Personil Polsek Perbaungan dipimpin Kanit Reskrim Ipda M. Tambunan tiba dilokasi kejadian.

Kapolres Sergai AKBP Robin Simatupang melalui Kapolsek Perbaungan AKP V. Simajuntak kepada mediasumutku.com, Sabtu (16/1/2020) membenarkan peristiwa kejadian tersebut.

AKP V Simajuntak mengatakan, peristiwa ini adanya laporan dari masyarakat tentang adanya warga yang tertabrak kereta api. Kemudian Personil langsung kelokasi kejadian, namun dalam situasi hujan korban sudah di bawak saksi ke rumah korban.

Selanjutnya, personil langsung menuju kediamanya korban guna mencari keterangan saksi-saksi. Hasil interogasi terhadap saksi bahwa saksi melihat secara langsung kejadian tertabraknya korban.

“Saat itu korban seperti biasanya setelah selesai sholat dari rumah korban berangkat ke sawah dengan berjalan kaki, setiba dilokasi korban di duga tersambar kereta api,”sebut Kapolsek.

Selanjutnya, pengakuan isteri korban bahwa korban memang sulit mendengar. Sehingga, di duga saat kereta api lewat tidak di dengar oleh korban sehingga mengakibatkan korban yang saat itu berjalan di pinggir rel kereta api tertabrak kereta api barang yang melaju dari arah medan menuju kereta api.

“Namun, lanjut Kapolsek. Setelah di tanya jenis atau nomor lokomotifnya saksi mengaku tidak mengetahuinya. Atas kejadian tersebut keluarga korban membuat permohonan agar tidak dilakukan autopsiyang juga di ketahui kepala desa,” ucapnya.

Baca Juga:   Pihak RS Klaim Penanganan Persalinan Sesuai Standar Pelayanan