Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Sumut

Disdukcapil Asahan Bakar Ratusan Keping E-KTP dan KIA

×

Disdukcapil Asahan Bakar Ratusan Keping E-KTP dan KIA

Sebarkan artikel ini
Petugas Dinas Kependudukan dan pencatatan sipil (Disdukcapil) membakar Kartu Tanda Penduduk (KTP) Elektronik yang rusak atau "invalid" untuk dimusnahkan di Kudus, Jawa Tengah, Jumat (14/12/18). Sebanyak 25.103 KTP Elektronik dimusnahkan Disdukcapil setempat sebagai upaya peningkatan kualitas pelayanan, kewaspadaan dalam sistem administrasi kependudukan serta menghindari penyalahgunaan. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/nz.

mediasumutku.com | ASAHAN – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Asahan memusnahkan 279 Keping KTP-EL dan 141 Kartu Identitas Anak (KIA) yang rusak atau invalid dengan cara membakar, Jum’at (8/1/2021).

Hal tersebut dilakukan demi tertib administrasi dan sebagai upaya peningkatan kualitas pelayanan serta untuk menghindari penyalahgunaan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-EL) yang rusak atau invalid. Sesuai dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri (Mendagri) melalui Nomor 470.13/11176/SJ Tentang Penatausahaan KTP-EL Rusak atau Invalid.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan melalui Kepala Dinas (Kadis) Dukcapil Kabupaten Asahan, Drs. Supriyanto, mengatakan, sebelumnya Standar Operasional Prosedur (SOP) pemusnahan KTP-EL yang invalid atau rusak dengan cara melakukan pengguntingan.

Baca Juga:   Dua Minggu Jual KIM, Tante Baho Diringkus Polisi

“Pemusnahan ini dibuat semata-mata untuk memberikan kepastian, jaminan dan pencegahan terjadinya penyalahgunaan KTP-el rusak atau invalid serta menimbulkan isu- isu yang kontraproduktif di masyarakat,” ujarnya.

Lebih lanjut Supriyanto menegaskan,hal ini dilakukan sebagai langkah-langkah pengamanan terhadap tempat-tempat penyimpanan atau gudang penyimpanan dokumen negara agar terhindar dari pencurian dan penyalahgunaan dokumen negara.

“Kita mewaspadai tindakan terlarang terjadi seperti pencurian dari gudang sehingga terjadi penyalahgunaan dokumen negara,” tutupnya. (MS10)