Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
BermartabatEkonomiHeadlineSumut

Ditengah Covid-19, Gubsu Ikut Memanen 16 Ton Bawang Merah Bersama Petani

×

Ditengah Covid-19, Gubsu Ikut Memanen 16 Ton Bawang Merah Bersama Petani

Sebarkan artikel ini

Mediasumutku.com | Deliserdang – Untuk memenuhi kebutuhan bawang merah, maka Pemprovsu melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut telah membentuk sentra komoditas bahan pangan utama, khususnya komiditi pangan yang sering mempengaruhi inflasi.

Demikian hal yang dikatakan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) saat berada dilahan dan ikut memanen 16 Ton Bawang Merah bersama para petani di Desa Liang Pematang, Kecamatan STM Hulu, Kabupaten Deliserdang, Sabtu (2/5/2020).

Dilahan satu hektar ternyata petani bawang bisa menghasilkan 16 ton bawang merah. Ada yang istimewa pada panen bawang merah tahun ini, dimana para petani bawang ketika hendak memanen bawang ditemani Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi. Mengenakan topi dan masker, Edy memasuki lahan dan memulai panen bersama petani, dengan tetap menjaga jarak (physical distancing).

“Saya sangat mengapresiasi para petani kita yang tetap semangat beraktivitas di tengah situasi sulit saat ini. Mereka adalah contoh bahwa kita harus tetap berdaya dan kuat di tengah pandemi. Mereka adalah pahlawan – pahlawan pangan kita,” ujar Gubsu.

Baca Juga:   Percepatan Penanganan Wabah Covid-19, Mendagri Gelar Vidcon dengan 519 Kepala Daerah

Menurut Gubsu Edy, saat ini harga bawang merah di pasaran sedang naik dan pemenuhan kebutuhan bawang merah Sumut 50% masih dipasok dari luar provinsi. “Diharapkan panen ini membantu memenuhi pasokan khususnya jelang Lebaran, serta membantu menstabilkan harga di pasar,” katanya.

Selain beraktivitas panen, Gubsu juga meninjau lahan-lahan pertanian setempat untuk dijadikan kawasan atau sentra-sentra penghasil bawang merah. Sehingga di masa mendatang Sumut bisa swasembada bawang merah dan jenis pangan lainnya.

Senada juga dikatakan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut Dahler Lubis bahwa saat ini memang produksi bawang merah di Sumut masih memenuhi kebutuhan daerah 40% hingga 50%. Sisanya, masih dari luar Sumut.

Baca Juga:   Nawal Lubis Sebut Kunci Pengendalian Anak Ada pada Orang Tuanya

“Untuk itu, pihaknya sedang gencar dan usahakan pembentukan sentra-sentra komoditas bahan pangan utama, khususnya yang sering mempengaruhi inflasi. Seperti, cabai merah, bawang merah dan lainnya. Kita bermitra dengan petani, bantu bibit, hingga pupuk,” ungkap Dahler.

Kepala Desa Liang Pematang Bahagia Tarigan mengatakan merasa bersyukur sekaligus merasa terhormat dengan kehadiran Gubernur Edy Rahmyadi yang turut serta ikut panen bawang merah di desanya. “Ini tentu menjadi penyemangat bagi kami dan bangga bisa membantu kebutuhan bawang merah di Sumut,” tuturnya.

Usai meninjau dan panen bawang merah, Gubernur Edy juga menyerahkan bantuan puluhan paket sembako kepada warga sekitar dan para kelompok tani setempat, yakni Kelompok Tani Ponti Empat dan Arih Hersada. “Semoga meringankan kebutuhan Bapak/Ibu di tengah pandemi ini,” ucapnya.

Baca Juga:   Mudahkan Investor, PMA & PMDN Edukasi Cara Penyampaian LKPM Online

Ketua kelompok tani Arih Hersada, Edy Nganto Barus mengucap syukur atas bantuan yang diterima. Katanya, hal ini menjadi penambah semangat bagi para petani untuk beraktivitas.

Salah satu warga juga disambangi Edy Barus (49), penderita stroke sedang terduduk lemah saat ditemui Gubsu. Barus bersama istrinya telah menerima paket sembako yang diserahkan langsung Gubsu di pelataran rumahnya. “Terima kasih, Pak Gubsu atas bantuannya, semoga berkah,” ucap Barus.

Turut hadir mendampingi Gubsu, Asisten Administrasi Pemerintahan Arsyad Lubis, Kepala Biro Umum dan Perlengkapan Achmad Fadly, Camat STM Hulu Budiman Sembiring, Kepala Desa Liang Pematang Bahagia Tarigan, para kelompok tani, dan warga sekitar.