Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

Donald Trump Ancam China, Dolar AS Terdongkrak di Pasar Spot

×

Donald Trump Ancam China, Dolar AS Terdongkrak di Pasar Spot

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | JAKARTA – Pada akhir perdagangan 19 November 2019 kemarin Indeks dolar AS menguat. Dolar AS menguat di tengah negosiasi dagang antara AS dan China yang semakin tidak jelas. Hal ini membuat investor semakin berhati-hati.

Indeks dolar yang membandingkan dolar terhadap enam mata uang utama naik 0,05%. Indeks telah turun 0,6% selama tiga sesi terakhir.

“Ini semua karena ketidakpastian perdagangan,” kata Pedagang valuta asing senior dan ahli strategi di Tempus Inc Juan Perez, dilansir dari Reuters, Rabu (20/11/2019).

Investor menaruh harapan terhadap pertemuan Washington dan Beijing pada kesepakatan “fase satu” bulan ini untuk mengurangi perang dagang selama 16 bulan. Namun sayangnya harapan itu pudar setelah sebuah laporan mengungkap bahwa Tiongkok pesimis mengenai persetujuan sebuah kesepakatan.

Baca Juga:   Pasar Saham Asia Kompak Menghijau

Amerika Serikat akan menaikkan tarif impor China jika tidak ada kesepakatan dicapai dengan Beijing untuk mengakhiri perang dagang, Presiden AS Donald Trump mengatakan mengancam peningkatan percekcokan yang telah merusak pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia.

Investor juga sedang menunggu rilis dari pertemuan kebijakan terbaru Federal Reserve, di mana bank sentral memangkas suku bunga untuk ketiga kalinya tahun ini tetapi mengisyaratkan tidak akan ada pengurangan lebih lanjut kecuali jika ekonomi mengambil giliran untuk menjadi lebih buruk.

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Melemah Jadi Rp14.940 per Dolar AS

Terhadap yen Jepang, dolar melemah 0,12%. Di tempat lain, dolar Australia turun setelah risalah dari pertemuan kebijakan Reserve Bank of Australia menunjukkan bank sentral mempertimbangkan pemotongan suku bunga bulan ini. Namun Aussie diperdagangkan naik 0,28% terhadap greenback.

Baca Juga:   Sentimen Positif Kerek Kurs Rupiah Selama Sepekan