Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
HeadlinePendidikanPeristiwaSumut

Dosen UMSU Eksplorasi Potensi Situs Bersejarah Benteng Putri Hijau

×

Dosen UMSU Eksplorasi Potensi Situs Bersejarah Benteng Putri Hijau

Sebarkan artikel ini

Mediasumutku.com I Deli Serdang: Tim dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (Fisip UMSU) Medan yang tergabung dalam tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) UMSU melakukan eksplorasi terhadap kawasan cagar bersejarah atau situs Benteng Putri Hijau di Desa Delitua, Kecamatan Namurambe,Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (21/6/2020) lalu.

Tim PKM UMSU yang dipimpin ketuanya Dr. Puji Santoso, M.SP bersama anggota yakni Dr. Leylia Khairani, M.Si, dan beberapa mahasiswa Fisip UMSU ini akan membuat pemetaan titik kawasan situs Benteng Putri Hijau yang dinilai sangat potensial dijadikan sebagai arena tracking (penelusuran) pada saat berwisata ke kawasan cagar alam atau situs bersejarah ini.

Selain dibantu mahasiswa UMSU, kegiatan PKM ini juga didukung dan dibantu sejumlah warga masyarakat setempat untuk lebih mengenali kawasan ini.

Untuk maksud itu, Dr. Puji Santoso, M.SP dan tim PKM UMSU ini telah menggandeng Lembaga Pelestarian dan Pengembangan Situs Benteng Putri Hijau (LPP-SBPH) yang beralamat di Jalan Perumahan Bunga Asri Blok B9, Dusun 1 Desa Delitua, Kecamatan Namurambe, Kabupaten Deli Serdang.

Baca Juga:   Parsaulian Tambunan Serahkan APD Dari MMC Ke Gugus Tugas Covid-19 Paluta

“Lembaga ini sedang berjuang menyelamatkan situs Benteng Putri Hijau melalui program wisata sejarah kepada masyarakat khususnya pelajar-pelajar mulai dari tingkat SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi,” ujar Dr. Puji Santoso, M.SP kepada wartawan di Delitua.

Namun selama masa pandemik Covid 19 ini, LPP-SBPH ikut terimbas kebijakan pembatasan berbagai aktivitas yang melibatkan kerumunan, mengumpulkan banyak orang, dan kegiatan wisata yang dilakukan pemerintah.

Sebelum memulai kegiatan, tim PKM UMSU ini telah mempersiapkan beberapa peralatan yang dibutuhkan untuk menerapkan protokol kesehatan dalam upaya pencegahan Covid 19, seperti menyediakan peralatan cuci tangan, sabun, dan tissue. Selain itu, tim PKM UMSU ini juga membagikan masker kepada masyarakat yang ikut dalam kegiatan ini.

Baca Juga:   IHSG Memerah di Pasar Spot Jelang Siang

Menurut doktor ilmu komunikasi ini, situs Benteng Putri Hijau merupakan peninggalan situs penting yang merepresentasikan eksistensi Kerajaan Aru pada sekitar abad 13 silam. Situs Benteng Putri Hijau ini memiliki tinggi 6 meter hingga 7 meter dengan luas 17 hektar. Pada sisi benteng ini terdapat parit-parit buatan yang mengelilingi benteng berukuran diameter sekitar 4 meter meter.

“Dari deskripsi tersebut memperlihatkan bahwa keberadaan benteng Putri Hijau ini merupakan benteng pertahanan bagi hunian masyarakat yang berada di kawasan tersebut. Fungsi lainnya adalah untuk membantu pertahanan dari serangan musuh yang sewaktu-waktu dapat menyerang kerajaan maupun rakyat di kerajaan,” papar Puji.

Sementara itu, anggota tim PKM UMSU Dr. Leylia Khairani,M.Si menambahkan, seiring berjalannya waktu dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin tinggi, mengakibatkan meluasnya permukiman warga yang secara otomatis mempengaruhi keberadaan di wilayah situs Benteng Putri Hijau.

Baca Juga:   13 Instansi Terima Program Magang Kampus Merdeka Mahasiswa STMIK Royal Kisaran

“Yang memprihatinkan kami adalah sekitar 70% kawasan situs Benteng Putri Hijau saat ini telah berubah fungsi menjadi kawasan perumahan warga,” ujar Dr.Leylia yang juga Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UMSU ini.

Menurut doktor ilmu sosial dan antropologi Universitas Airlangga (Surabaya) ini, sisa dari peninggalan situs yang ada saat inilah yang masih bisa dipertahankan sebagai potensi wisata edukasi dan wisata sejarah bagi warga Kota Medan dan sekitarnya.

“Beberapa spot view yang bisa diintegrasikan dalam jenis wisata ini adalah keberadaan temuan-temuan arkeologis seperti serpihan-serpihan keramik, tembikar, koin, botol-botol, dan emas yang saat ini sudah diselamatkan oleh pihak LPP-SBPH sebagai bukti kejayaan Kerajaan Aru pada masanya, seperti air mancur Putri Hijau dan air mancur Panglima,” tuturnya. (MS5)