Mediasumutku.com | Jakarta – Dalam rangka menindaklanjuti Lumbung Pangan melalui Super Prioritas Program Pertanian atau SP3 di lahan khusus berkualifikasi tinggi dengan komoditas tertentu. Untuk itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mendatangi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di kantor Kementan.
Dalam pertemuan tersebut, Luhut mengusulkan kepada Mentan untuk menjadikan lahan di Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) sebagai daerah Food Estate.
Demikian hal yang dikatakan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menggelar pertemuan di Kantor Mentan di Jakarta, Rabu (1/7/2020).
“Saya mengusulkan, ada lahan pertanian yang berada di ketinggian yang subur dan bisa dibuat menjadi Food Estate. Itu bisa jadi model di tempat-tempat lain. Ternyata tanah itu ada di Kabupaten Humbang Hasundutan atau Humbahas, tanah yang subur dan Pak Menteri Pertanian sudah ke sana,” katanya di Jakarta,
Luhut menyebutkan bahwa Lahan seluas 30.000 hektare yang berada di Kabupaten Humbang Hasundutan tersebut, telah siap digarap. Kondisi tanah di ketinggian 1.400 meter di sana berpotensi subur untuk beberapa komoditas.
“Tanah 30.000 hektare, diusulkan dan dirancang jadi bagus. Pak Syahrul ini luar biasa sudah punya rencana. Jadi, saya pikir akan terjadi nanti. Seperti kentang, bawang putih bisa subur di sana karena ada di ketinggian 1.400 meter,” ujar Luhut.
Luhut berharap, tanah subur di Sumut itu bisa menjadi acuan model lumbung pangan bagi daerah lainnya, termasuk Papua.
“Hanya satu model ini nanti bisa dicontohkan sampai ke daerah yang lain sampai ke Papua,” katanya.
Menurut Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan, sesuai rapat koordinasi dan sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo, Kita harus mempunyai lumbung pangan nasional dengan tujuan menjaga ketahanan pangan nasional.
Dikatakan Mentan Syahrul bahwa lahan Kabupaten Humbang Hasundutan dipilih sebagai percontohan. Sebab, lahan cukup potensial untuk dikembangkannya beberapa komoditas terpilih dengan menggunakan sumber daya dan sistem pertanian yang terbarukan.
“Jadi sesuai petunjuk Presiden kepada Pak Menko Kemaritiman dan Investasi agar bisa mensinergikan. Saya sebagai menteri teknis di bidang pertanian membuat sebuah langkah atas koordinasi Pak Menko. Ini menjadi super prioritas program,” ucapnya.
