Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
HeadlineHukrimPeristiwaSumut

Gegara Gas H2S, PT. SOL Di Demo Warga Desa Banuaji Adiankoting

×

Gegara Gas H2S, PT. SOL Di Demo Warga Desa Banuaji Adiankoting

Sebarkan artikel ini

Mediasumutku.com | Tarutung – Dalam aksi damai itu, demonstran memegang poster bertuliskan ‘Tutup PT SOL, Kami Tidak Ingin Menjadi Korban’  bergambar jenazah tergeletak di areal sawah didepan Kantor Bupati Taput, Senin (17/2/2020).

Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan di hadapan demonstran, membenarkan temuan gas beracun di lokasi areal pertanian warga Banuaji IV, Adiankoting.

“Kejadian ini tahun 2019. Kami sudah surati Bapedal. Dan ditemukan di situ gas H2S yang melewati ambang batas,” kata Nikson.

Untuk menuntaskan tuntutan masyarakat, Nikson berharap kerjasama insan pers untuk mendorong Walhi dan Kementerian ESDM melakukan penelitian objektif.

“Kalau ada dugaan PT SOL, kami sudah minta lembaga independen agar melakukan penelitian secara objektif. Dan tanah warga yang gagal panen akan kita bantu dari dinas sosial. Nanti ada kajian, dan sesuai keterangan kades bahwa timbulnya gas H2S baru tahun ini,” kata Nikson.

Baca Juga:   BNPB Terkini, Positif Covid - 19 Ada 1.414 Orang, Sembuh 75 Orang dan Meninggal 122 Orang

Nikson menambahkan, dugaan fenomena serupa pernah terjadi di areal PT SOL tepatnya di Pahae Julu. “Maka perlu adanya penelitian yang objektif, pernah kejadian di Pahae Julu tahun lalu. Gas H2S membuat lahan mereka kering. Jadi kita tunggu pendapat Walhi dan Kementerian ESDM.” Kata Bupati di kantornya.

Sementara itu, pihak Manajemen SOL membantah tudingan penyebab operasional perusahaan itu melalui siaran pers yang diterima wartawan, Senin (17/2/2020) malam.

Disebutkan, terkait unjuk rasa atas nama masyarakat Desa Banuaji, soal gelembung cairan panas atau fumarol di Desa Banuaji IV, Kecamatan Adiankoting, manajemen SOL sudah melakukan koordinasi dengan Pemkab Tapanuli Utara dan Polres Tapanuli Utara.

Kepala Teknik Panas Bumi (KTPB) Sarulla Operations Ltd Donny Tambunan mengatakan, fenomena fumarol atau keluarnya uap air dan gas seperti karbon dioksida, belerang dioksida, asam klorida, dan hidrogen sulfida ke permukaan, merupakan salah satu bentuk jenis-jenis manifestasi alam di dalam sesar besar Sumatera yang memiliki tektonik aktif.

Baca Juga:   150 Paket Sembako Untuk Warga Kurang Mampu di Padang

Dikatakan Donny, Desa Banuaji, berlokasi sekitar 10 kilometer ke arah Barat laut di atas hulu dari lokasi produksi PLTP Sarulla. “Lokasi Sarulla letaknya cukup jauh dari Desa Banuaji juga tidak terkategori sebagai desa terdampak dalam analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) milik PT. SOL. Sehingga dapat disimpulkan, apa yang terjadi di Desa Banuaji tidak terkait dengan kegiatan operasional SOL,” kata Donny.

Sebelumnya, ratusan warga Desa Banuaji I, II, dan IV, Kecamatan Adiankoting, Tapanuli  Utara, mendatangi kantor Bupati Tapanuli Utara.

Mereka menuntut pengusutan secara tuntas dugaan gas beracun H2S yang telah menelan korban jiwa tersebut secara transparan. (ti/ms8)