Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Sumut

Geliat Tanaman Hias Kokedama di Masa Pandemic Covid-19

×

Geliat Tanaman Hias Kokedama di Masa Pandemic Covid-19

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com|MEDAN- Hobi menghias tanaman untuk taman rumah kembali banyak digandrungi oleh orang orang untuk mengisi waktu luang di masa Pandemic Covid-19. Namun, ada beberapa orang yang merasa tidak bisa menghias rumahnya dikarenakan tidak adanya lahan untuk membuat Taman Rumah.

Berbeda dengan Loina br Brahmana, beliau adalah seorang ibu rumah tangga yang memiliki banyak keinginan untuk memperindah halaman rumahnya dengan memilih “Kokedama”. Hanya dengan bermodalkan Youtube, beliau mencari cari ide dan belajar untuk pembuatan berbagai pot bunga yang unik.

“Kokedama itu adalah bola tanah yang ditutupi lumut tempattumbuh tanaman hias. Ide ini berasal dari Jepang, di mana ia merupakan kombinasidari gaya tanam bonsai nearai dan kusamono, yang mana jenis tanaman hias seperti ini dapat menghiasi rumah menjadi cantik tanpa perlu lahan yang luas,” katanya, Rabu (14/10/2029).

Baca Juga:   Jhon Hardi Dilantik Jadi Pj Sekda Asahan

Namun, diIndonesia Kokedama dibuat dengan menggunakan Serabut Kelapa dan dibentuk menggunakan benang. Beliau sudah menggeluti dunia kokedama sejak April terhitung dari awal mula adanya pandemic Covid-19 ini.

Hal ini membuat masyarakat, khususnya kelompok perempuan di Desa Bulanjahe yang terletak di Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo yang menjadi Penerima Manfaat Program Kopi Nande yang dibawa oleh Pusat Kajian dan perlindungan Anak (PKPA) dan Lutheran World Relief (LWR) juga ingin membuat kokedama ini.

Bersama dengan Pdt. Ribka Mayasari br Tarigan seorang Pendeta GBKP Runggun Bulanjahe, kelompok perempuan desa Bulanjahe memanggil Ibu Loina Br Brahmana untuk hadir bersama mereka dan mengajarkan cara membuat kokedama.

Baca Juga:   Ketua Relawan Indonesia Bersatu: Hidup Sehat Kunci Lawan Covid-19

Kegiatan ini dilakukan di Halaman Gereja GBKP Runggun Bulanjahe yang diikuti oleh 15 perwakilan kelompok perempuan dampingan PKPA dari yang masih gadis hingga Lansia. Tahap demi tahap mereka ikuti dengan penuh antusias hingga masing masing mereka menyelesaikan 1 buah kokedama yang cantik.

Antusias kelompok ini dilihat dari kesediaan mereka berkontribusi untuk melakukan pembelian bahan dan peralatan yang diperlukan untuk peraktik pembuatan Kokedama tersebut.

Hal ini membuat Program Kopi Nande merasa adanya peningkatan kelompok perempuan dalam mengelola kebun rumahnya. Diketahui program Kopi Nande adalah program yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang berada di Kabupaten Karo, khususnya Desa Bulanjahe, Bulanjulu, Sikab dan Penampen yang terletak di Kecamatan Barusjahe dan Desa Lingga di Kecamatan Simpang Empat.

Baca Juga:   Petani Tanaman Hias Riky Subagja : KUR Antarkan Petani Jadi Makmur

Salah satu aktifitas program ini adalah, pelatihan pembuatan Taman Rumah yang sudah dilakukan di 5 desa dampingan PKPA dengan harapan adanya agen-agen perubahan dalam desa untuk mengkampanyekan hidup bersih, sehat dan asri.(MS11)