Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

Generasi Muda Diajak Kembangkan Kreativitas Di Era Revolusi Industri 4.0 

×

Generasi Muda Diajak Kembangkan Kreativitas Di Era Revolusi Industri 4.0 

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com|MEDAN- Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengajak para pemuda untuk mengembangkan kreativitasnya sebagai wirausaha muda. Pasalnya, banyak potensi sumber daya alam yang perlu dikembangkan.

“Dimana, dapat menjadi peluang usaha dalam meraih pasar, khususnya meraih pasar ekspor,”katanya, Kamis (29/10/2020).

Jerry mengingatkan, generasi muda harus mempersiapkan diri dalam memasuki revolusi industri 4.0. Pada fase ini, kegiatan produksi dan konsumsi menjadi lebih terintegrasi melalui penggunaan teknologi nirkabel (wireless) dan mahadata (big data) secara masif.

“Tidak hanya itu, revolusi industri 4.0 juga telah menyebabkan perubahan mendasar dan sistemik yang kita kenal dengan istilah “disrupsi teknologi”, serba otomatisasi dan digitalisasi, serta penggunaan kecerdasan artifisial,” katanya.

Jerry menyampaikan, seluruh perubahan ini tentu menjadi tantangan, namun sekaligus menjadi peluang yang harus kita ambil agar Indonesia tidak tertinggal dari negara-negara lain.

Baca Juga:   Harga Minyak Melanjutkan Kenaikan

Dalam konteks perekonomian dunia, revolusi industri 4.0 telah menyebabkan terjadinya peralihan lapangan kerja dari negara-negara maju ke negara-negara berkembang seperti, Indonesia.

‘Serta, terjadi pergeseran dari perdagangan luring (offline) menjadi daring (online), yang menandakan peralihan pola konsumsi dari toko konvensional ke toko daring,” bebernya.

Sejak bulan Maret 2020, sebutmya, di masa pandemi Covid-19, perdagangan secara daring atau niaga elektronik (niaga el/e-commerce) merupakan bagian dari revolusi industri 4.0 yang menjadi sumber ekonomi baru di dunia.

Berdasarkan survei global wearesocial pada bulan Juli 2020, sebanyak 51 persen dari generasi Z (penduduk usia 16-24 tahun) memiliki frekuensi terbesar dalam melakukan belanja daring.

“Sejalan dengan survei global tersebut, BPS juga merilis bahwa niaga-el Indonesia berkembang lebih cepat selama masa pandemi Covid-19. Berdasarkan data BPS, terjadi peningkatan sebesar 42 persen dalam aktivitas belanja daring serta tercatat sebanyak 9 dari 10 orang yang melakukan survei telah melakukan belanja secara daring,”katanya.

Baca Juga:   Bintara Polisi Salurkan Paket Sembako Kepada Masyarakat

Data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 juga menunjukkan sektor ini tumbuh 10,88 persen di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang negatif.

“Teknologi digital saat ini sudah mendominasi kegiatan ekonomi di dunia. Tentu saja pada saat yang sama karena adaptasi terhadap pandemi Covid-19 yang semakin cepat. Seluruh masyarakat mencoba mendigitalisasi untuk memenuhi kebutuhan dalam kegiatan ekonomi,” imbuh Jerry.

Jerry menjelaskan, Kementerian Perdagangan akan terus melakukan kolaborasi antara
kementerian/lembaga, asosiasi, dan komunitas untuk menggunakan platform niaga-el. Salah satunya dengan memfasilitasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk sehingga dapat naik kelas.

Kemudian, juga memberikan kesempatan akses pemasaran daring bagi UMKM yang tahun ini jumlahnya sudah mencapai lebih dari 1.500 pelaku dan didukung oleh berbagai platform niaga-el. Hal ini juga merupakan upaya khusus meningkatkan ekspor.

Baca Juga:   Jadi Bank Penerima Setoran, BSI Dorong Generasi Muda Berhaji

“Untuk mendukung dan mengoptimalkan perdagangan niaga-el, pemerintah mengeluarkan Permendag Nomor 50 Tahun 2020 tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan,
Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan melalui Sistem Elektronik (PP
PSME) sebagai tindak lanjut atau turunan dari PP Nomor 80 Tahun 2019 tentang Perdagangan melalui Sistem Elektronik,” katanya. (MS11)