Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Pendidikan

GREDU Raih Pendanaan Rp 58 Miliar Untuk Digitalisasi Sektor Pendidikan Indonesia

×

GREDU Raih Pendanaan Rp 58 Miliar Untuk Digitalisasi Sektor Pendidikan Indonesia

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com| MEDAN- GREDU, perusahaan rintisan bidang pendidikan (EduTech), mengumumkan penutupan putaran pendanaan Seri A senilai US$4 juta atau setara 58 miliar rupiah, Selasa (13/7/2021). Dimana, dana tersebut diberikan oleh Intudo Ventures.

Rizky Anies, Co-Founder CEO GREDU mengatakan, GREDU akan menggunakan pembiayaan tersebut untuk mengekspansi pasar ke luar wilayah Jabodetabek, khususnya kota-kota besar yang ada di seluruh Indonesia.

Pendanaan ini juga untuk mengakselerasi pengembangan produk yang dapat dipersonalisasi guna memenuhi kebutuhan para pendidik dan tim administrasi sekolah, serta perekrutan talenta baru di semua fungsi demi mendukung digitalisasi sektor pendidikan Indonesia.

“Di masa yang penuh tantangan ini, digitalisasi sudah menjadi kebutuhan bagi sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Dengan pendanaan kali ini, kami ingin lebih meningkatkan produk dan jangkauan, mengurangi gesekan dan memudahkan proses digitalisasi dengan menawarkan solusi yang intuitif dan menarik, sehingga digitalisasi dalam kegiatan persekolahan dapat dilakukan dengan benar dan efektif bagi semua pihak yang terlibat,” ujarnya.

Baca Juga:   Menag : ASN UIN SU Harus Bumikan Moderisasi Agama

Saat ini, GREDU bekerja sama dengan lebih dari 400 sekolah, dengan jumlah pengguna lebih dari 400.000, dan terus bertambah di seluruh Indonesia.

Patrick Yip, Founding Partner Intudo Ventures mengatakan, bekerja sama dengan civitas dan administrator sekolah, GREDU memberikan solusi inovatif yang dirancang khusus untuk meningkatkan kualitas, transparansi, dan efektivitas sistem pendidikan Indonesia.

“Kami bangga mendukung GREDU pada saat kritis ini karena mereka membantu lebih banyak sekolah dalam melakukan digitalisasi operasional dan menciptakan dampak positif bagi siswa di seluruh Indonesia,” tutunya. (MS11)