Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
HeadlineInfrastruktur & Property

Gubsu Lakukan Bedah Rumah, Didukung REI dan APERSI

×

Gubsu Lakukan Bedah Rumah, Didukung REI dan APERSI

Sebarkan artikel ini

Labura, Mediasumutku.com– Gubernur sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi melakukan bedah rumah di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura). Rumah-rumah yang dibedah adalah rumah yang tidak layak huni dan milik warga kurang mampu. Gubsu menyerahkan bantuan bedah rumah dalam rangka Hari Keluarga Nasional di Labuhanbatu Utara sebanyak 20 unit, yang ditandai dengan penandatanganan prasasti.

Dari keterangan resmi Humas Pemprovsu yang diterima Mediasumutku.com, Selasa (10/9/2019), disebutkan program bedah rumah yang dilksanakan bersamaan dengan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXVI tahun 2019 tingkat Provinsi Sumatera Utara digelar di Aek Kota Batu, Kecamatan Na IX-X, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Kamis (5/9/2019).

Turut hadir dalam acara itu, Bupati Labuhanbatu Utara Khairuddin Syah, Kepala Staf Daerah Militer (Kasdam) I / Bukit Barisan Brigjend TNI Untung Budiharto, para pimpinan OPD Pemprov Sumut dan Pemkab Labuhanbatu Utara, tokoh agama dan masyarakat, serta undangan lainnya.

Baca Juga:   Telkomsel Gelar IndonesiaNEXT 2019 Akselerasikan Kualitas SDM Indonesia

Program bedah rumah itu dilakukan untuk mewujudkan Sumatera Utara (Sumut) yang maju, aman dan bermartabat. Karena itulah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) konsisten membantu masyarakat kurang mampu, termasuk melalui program bedah rumah tidak layak huni.

Gubsu Edy Rahmayadi didampingi Bupati Labuhanbatu Utara KhairuddinSyah Sitorus meninjau lokasi program bedah rumah

Tercatat, tahun 2019, setidaknya ada 11.912 rumah tidak layak huni di Sumut yang akan mendapat bantuan program bedah rumah. Jumlah tersebut terdiri atas 610 unit dari dana APBD Sumut dan 11.127 unit dari dana APBN, serta 175 unit kontribusi dari dua organisasi pengembang perumahan, yakni Real Estate Indonesia dan Asosiasi Perumahan dan Pengembangan Permukiman Seluruh Indonesia (REI dan APERSI).

“Kita bersyukur kepada Allah SWT, atas terlaksananya program bedah rumah ini. Semoga program bedah rumah ini dapat membantu saudara-saudara kita untuk memiliki rumah yang layak huni,” kata Gubsu dalam acara di Labura tersebut.

Dikatakan Gubernur, selain untuk tempat tinggal dan istirahat, keberadaan rumah layak huni sangat penting untuk pembinaan keluarga. Melalui rumah layak huni yang nyaman, diharapkan terbangun keluarga yang sehat dan sejahtera.

Baca Juga:   Rapat Pleno Terbuka KPUD Labura, AKP Sahrial Tegaskan Patuhi Protokoler Kesehatan

Rumah layak huni diharapkan akan mendatangkan kenyamanan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Sehingga kehidupan dalam berkeluarga menjadi tenteram, rukun, aman, dan bahagia. Selain itu, rumah layak huni yang bersih dan sehat, juga akan mewujudkan keluarga yang sehat dan kuat. Serta menjadi tempat yang nyaman bagi anak-anak untuk belajar dan beraktivitas di rumah.

“Sehingga pada akhirnya, melalui program ini kita berharap akan lahir generasi yang sehat, cerdas, berkualitas dan berdaya saing, yang mampu berperan membangun daerah ini dimasa mendatang harap Edy Rahmayadi.

Gubsu Edy Rahmayadi didampingi Bupati Labura Khairuddin Syah Sitorus berbincang dengan warga penerima programbedah rumah.

Sementara itu, Kepala Dinas Perkim Sumut Ida Mariana Harahap menyampaikan, tahun ini Pemprov Sumut akan melaksanakan program bedah rumah 11.912 rumah tidak layak huni. Jumlah tersebut terdiri atas 610 unit dari dana APBD Sumut dan 11.127 unit dari dana APBN, serta 175 unit dari kontribusi pengembang perumahan di sumut

Baca Juga:   Kapolres Sergai Tinjau Pembangunan Bedah Rumah Korban Angin Puting Beliung

Dijelaskan, untuk program bedah rumah yang bersumber dari APBD Sumut, masing-masing penerima bantuan akan mendapatkan bantuan Rp 26 juta/unit ditambah Rp 4 juta untuk ongkos tukang. Sedangkan program dari APBN masing-masing akan mendapatkan Rp 15 juta/unit ditambah Rp 2,5 juta untuk ongkos tukang.

“Untuk mendapatkan program ini, masyarakat harus memenuhi syarat, antara lain berpenghasilan rendah atau MBR, dan memiliki kemampuan berswadaya, agar punya rasa memiliki yang kuat atas rumah, karena bantuan atau kesempatan tidak datang 2 kali,” jelas Ida Mariana.(MS1/MS1)