Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

Gurihnya Kerupuk Berbahan Baku Kulit Pisang dari Asahan

×

Gurihnya Kerupuk Berbahan Baku Kulit Pisang dari Asahan

Sebarkan artikel ini
mediasumutku.com | ASAHAN-Tak banyak yang tau, kulit pisang yang sebelumnya dianggap orang sebagai sampah ternyata bisa digunakan sebagai bahan baku makanan pembuatan kerupuk.
Ditangan Yanto, warga Dusun IV, Desa Sei Alim Hasak, Kecamatan Sei Dadap, Kabupaten Asahan, olahan kulit pisang itu menjadi kerupuk yang gurih. Bahkan, kerupuk kulit pisang yang bermerek Sakinah itu mampu membantu perekonomian Yanto.
Kulit pisang tersebut diolah dengan cara membersihkan kulit pisang,  kemudian digiling sampai halus, lalu diadon dengan tepung dan bahan-bahan lainnya. Setelah itu, adonan dibungkus menggunakan daun berbentuk bulat lonjong seperti lontong.
Selanjutnya, adonan yang sudah terbungkus direbus hingga mengeras. Kemudian, bungkusannya dibuka dan tentunya isi dalamnya juga masih berbentuk bulat lonjong. Diiris dan dirajang dengan halus lalu rajangan tersebut dijemur hingga kering.
Setelah kering, bahan-bahan yang sudah dirajang tipis-tipis tersebut langsung digoreng hingga mengembang selayaknya kerupuk.
Saat ditemui wartawan, Sabtu (12/6/2021) Yanto menceritakan memulai usaha home industrinya itu dengan memproduksi pisang saleh yang berbahan baku pisang awak pada tahun 2012. Kemudian, pada tahun 2014 Yanto melihat kulit pisang banyak terbuang secara cuma-cuma.
“Saya lihat kulit pisang terbuang sia-sia, terus saya berinisiatif untuk memanfaatkannya dengan menjadikan kulit pisang menjadi sebuah makanan. Saya lihat di geogle juga tentang kandungan kesehatannya. Saya lihat tidak berbahaya bahkan memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi,” terangnya.
Disaat itu juga Yanto tidak ragu lagi untuk menjalankan rencananya, menjadikan kulit pisang sebagai bahan baku kerupuk.
Pria yang berprofesi sebagai PNS itu mencoba membuat kerupuk kulit pisang. Awalnya, hasil buatannya itu sangat mengecewakan. Bahkan, Yanto telah gagal membuat kerupuk kulit pisang hingga 4 kali.
Namun, dengan semangat tinggi dan tekad yang kuat, Yanto mencoba yang ke 5 kalinya lalu yanto dapat memperoleh hasil yang maksimal dan memiliki citra rasa kerupuk yang baik sehingga kerupuk kulit pisang buatanya yang tanpa pengawet serta tanpa pewarna buatan itu mampu bersaing dengan jenis kerupuk lainnya yang ada di Asahan.
Hingga kini, makanan ringan buatannya itu menjadi salah satu makanan khas Kabupaten Asahan dan menjadi andalan Pemkab Asahan di beberapa ajang pameran.
Untuk omset Yanto merasa sangat bersyukur, karena usahanya itu sangat membantu perekonomiannya. Bahkan dari hasil usahanya itu Yanto bisa Kuliah walaupun usianya sudah bisa dikatakan tua. Bukan hanya itu, Yanto juga bisa membiayai pendidikan 3 anak-anaknya hingga lulus di perguruan tinggi.
Yanto bercerita bahwa kerupuk kulit pisang ciptaanya tersebut dapat menghasilkan omset dalam seminggu hingga 150 Renteng isi 25 pcs dan 50 bungkus dengan ukuran berat 250 gram dengan modal yang cukup kecil yanto mampu memperoleh omset senilai Rp. 3.500.000. (MS10)
Baca Juga:   JNE Galang Donasi dan Kirim Tabung Oksigen Gratis Untuk Rumah Sakit di Seluruh Indonesia