Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
EkonomiHeadlineNasional

Harga Bawang Merah Bisa Stabil, Jika Pemerintah Bantu Petani Bawang Atur Masa Tanam

×

Harga Bawang Merah Bisa Stabil, Jika Pemerintah Bantu Petani Bawang Atur Masa Tanam

Sebarkan artikel ini

Mediasumutku.com | Jakarta – Untuk mendapatkan komoditi bawang Merah dengan harga yang stabil maka Pemerintah harus membantu para petani bawang merah dalam mengatur masa tanam agar musim panen komiditi bawang merah bisa berkesinambungan.

Pada dasarnya permasalahan di bawang merah ini karena persamaan waktu panen dan waktu tanam sehingga di saat-saat ini kesulitan produk karena tidak masuk masa panen sehingga terjadi kekurangan stok bawang merah.

Hal ini diungkapkan Direktur Ekonomi Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) M. Zulfirmansyah, mengungkap penyebab tingginya harga bawang merah. Menurutnya penyebabnya adanya persamaan waktu panen dan waktu tanam komoditas hortikultura tersebut.

“Pada dasarnya permasalahan di bawang merah ini karena persamaan waktu panen dan waktu tanam sehingga di saat-saat ini kesulitan produk karena memang tidak terjadi panen ya,” tutur Zulfirmansyah dalam telekonferensi, diterima wartawan, Rabu (10/6/2020).

Baca Juga:   Sat Lantas Polres Sergai Berikan Reward Kepada Pengendara

“Nah ini yang kita lihat juga dan sudah kita mintakan keterangan dari beberapa Kementerian tapi belum ada jawaban. Kami juga tidak bisa langsung turun ke lapangan karena pandemi, tapi kita sudah kirimkan surat kepada beberapa petani-petani. Ini juga lagi kami carikan solusinya dan akan terus kami pantau,” tambahnya.

Menurut catatan KPPU, harga bawang merah mencapai level tertingginya pada bulan April 2020 yakni sebesar Rp 63.750. Namun, saat ini rata-rata harga nasional bawang merah mulai turun menjadi Rp 58.000,-.

Dengan begitu, harga bawang merah melonjak hingga 2 kali lipat dari harga acuannya yang sebesar Rp 32.000 per kilogramnya.

“Komoditi Bawang merah memang ada lonjakan harga dari bulan April itu sudah mulai naik sampai sekarang di level rata-rata nasional di level Rp 58.000. Marginnya dengan harga acuan ini sangat tinggi, hampir 2x lipatnya,” pungkasnya.

Baca Juga:   Perbankan di Sumut Tumbuh Positif