Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

Harga Kedelai Dunia Naik, Tempe dan Tahu Jadi Korban

×

Harga Kedelai Dunia Naik, Tempe dan Tahu Jadi Korban

Sebarkan artikel ini
Foto : Kacang kedelai/int

mediasumutku.com| MEDAN- Harga tempe maupun tahu yang melonjak belakangan ini menjadi kerisauan sejumlah masyarakat, khususnya masyarakat di pulau Jawa.

“Di Sumatera Utara, memang terjadi kenaikan harga produk olahan kedelai khususnya tempe,” kata Ketua Pemantau Pangan Sumut, Guanwab Benjamin, Rabu (6/1/2021).

Dari satu potong kecil yang biasanya Rp 2.000 perbatang, saat ini dijual dengan harga Rp 2500-an perbatang. Harga tersebut, naik sekitar 25 persen. Kenaikan harga pangan tradisional khas Indonesia tersebut menjadi masalah bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.

“Selain menjadi sumber protein, tempe ini menjadi makanan yang melekat di mayoritas rumah tangga di tanah air. Produk olahan tempe juga banyak, dan banyak di konsumsi masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga:   Pemberian Beras Bagi Masyarakat Terdampak Covid-19 Mendapat Apresiasi Dari DPR

Jadi, menurut Gunawan, wajar saja jika kenaikan harga tempe menjadi obrolan yang viral dan tentunya menjadi masalah bagi pedagang tempe. Jika tahu maupun tempe harganya naik, maka sudah barang pasti nantinya peminat tempe menjadi turun. Jika justru diikuti dengan tren penurunan harga pada sumber protein lain seperti telur maupun ikan.

Maka tempe dan tahu serta produk olahan turunannya semakin ditinggal masyarakat. Namun, untuk tahu maupun tempe di Sumut tidak begitu banyak diperbincangkan oleh masyarakat. Karena, konsumen produk olahan kedelai tersebut tidak sebanyak yang ada di pulau lain.

“Wajar kenaikan harga produk olahan kedelai tidak begitu mengusik masyarakat kita. Nah, apa yang membuat produk kedelai seperti tempe ini mengalami kenaikan? Tak lain dan tak bukan adalah kenaikan komoditas kedelai di pasar internasional. Harga kedelai mengalami kenaikan setidaknya dalam enam bulan terakhir. Saat ini harga kedelai di jual dikisaran $13.19 per Bushel,” katanya.

Baca Juga:   Mei 2021, Penyaluran Pinjaman Usaha Capai Rp 140 Miliar Lebih

Jika dihitung, harga kedelai sempat menyentuh $8.6 per bushel. Akan tetapi harga tersebut terus menanjak hingga menjelang akhir tahun dikisaran angka $13-an per bushel saat ini. Kenaikan harga kedelai ini memang menjadi pemicu kenaikan harga tempe maupun tahun di tanah air.

“Nah, dikarenakan kedelai kita masih banyak didatangkan dengan cara impor dari negara lain. Maka harga produk olahannya juga mengikuti tren perkembangan harga komoditas global,” katanya.

Ini yang membuat harga tempe maupun tahu mengalami kenaikan. “Sekalipun tempe maupun tahu adalah makanan khas Indonesia, namun bahan bakunya harus didatangkan dari negara lain. Karena harga yang lebih bersaing.,” ujarnya.(MS11)