Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

Hingga Mei, Harga Kacang Kedelai Diperkirakan Masih Tinggi

×

Hingga Mei, Harga Kacang Kedelai Diperkirakan Masih Tinggi

Sebarkan artikel ini
Foto : Kacang kedelai/int

mediasumutku.com| MEDAN- Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengungkapkan, harga kacang kedelai diperkirakan masih tetap tinggi hingga akhir Mei 2021.

“Mudah-mudahan Juni sudah mulai membaik. Selama harga landed cost kacang kedelai di atas Rp 8000, kami akan menjadi penengah antara pengerajin dan pasar untuk memberitahukan berapa harga tahu dan tempe yang wajar,” katanya, Selasa (12/1/2021).

Mendag, Lutfi mengatakan, kacang kedelai menjadi sesuatu permasalahan yang tidak mudah. Hal ini karena kacang kedelai merupakan barang penting bagi ketersediaan gizi bangsa Indonesia, namun di saat yang bersamaan lebih dari 90 persen dari kebutuhan kacang kedelai masih diimpor.

“Yang terjadi saat ini adalah tingginya permintaan dunia terhadap kacang kedelai. Di samping itu juga terganggunya cuaca dan keadaan ekonomi di dunia,” ungkapnya.

Baca Juga:   Implementasi Branch Transformation Berdampak Positif pada Produktifitas dan Efisiensi BTN

Dijelaskannya, sekarang ini harga kedelai mencapai USD 13 per bushel nya. Ini adalah harga tertinggi dalam enam tahun terakhir. Ada beberapa hal yang menyebabkan naiknya harga kacang kedelai.

“Salah satunya adalah gangguan cuaca yakni El Nina di Amerika Latin yang menyebabkan basah di Brazil dan Argentina. Hal ini juga diperparah dengan pemogokan di pelabuhan Argentina,” katanya.

Selain masalah logistik ini, ia mengatakan, terjadi juga masalah permintaan. Pada tahun 2019 dan 2020, China mengalami flu babi yang menyerang ternak. Dimana seluruh ternak babi yang ada di China dimusnahkan.

“Jadi saat ini mereka memulai ternak babi lagi, yang sebelumnya makanannya tidak diatur, namun sekarang makanannya diatur. Karena makanannya diatur kebutuhan kacang kedelai dari China naik dua kali lipat kepada Amerika Serikat,” jelasnya.

Baca Juga:   Doni Monardo : Silahkan KPK, Bareskrim, BPKP Sadap dan Tindak Aparatur Yang Korupsi

Disebutkannya jika biasanya permintaan China 15 juta ton, kini naik menjadi 28 juta ton. Hal ini menyebabkan harga yang tinggi.

“Tetap kami pastikan bahwa stok untuk Indonesia dalam tiga sampai empat bulan ke depan cukup, namun yang terjadi adalah kenaikan harga,” katanya

Ia mengatakan ini adalah tugas pemerintah untuk menjembatani antara importir dan pengerajin atau pedagang.

“Saya berjanji kepada keseluruhan stakeholder dari kacang kedelai ini, bahwa akan terjadi pembicaraan yang khusus antara mereka, antara saya, perajin, dan importir,”ujarnya.

Dikatakannya, harga kedelai di gudang importir untuk saat ini sekitar di level Rp 8.500 per kilogram. Sedangkan di pengerajin di harga Rp 8.800 sampai Rp 8.900 per kilogram tergantung lokasi pengerajin.

Baca Juga:   Analis: Refleksi Kesapakatan Perang Dagang Dorong IHSG

Sedangkan harga di pasar saat ini Rp 15 ribu. Ia mengatakan Kementerian Perdagangan akan membantu menghitung estimasi harga wajar tahu dan tempe.

“Kacang kedelai ini tata niaganya tidak diatur oleh pemerintah. Jadi 90 persen impor itu adalah mekanisme pasar. Tetapi yang bisa kita lakukan hari ini adalah memastikan bahwa suplainya cukup. Jadi kita harus memastikan bahwa importir, pengerajin, dan pasar sama-sama kondusif. Ini yang kita kerjakan sama-sama,” pungkasnya. (MS11)