Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

IHSG Masih akan Terkoreksi

×

IHSG Masih akan Terkoreksi

Sebarkan artikel ini

mediasumutk.com | JAKARTA – Pergerakan perdagangan Kamis (19/12) kemarin Reli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terhenti. di mana IHSG terkoreksi 0,59% atau turun 37,32 poin ke level 6.249,93. Analis memprediksi penurunan IHSG masih akan berlanjut pada perdagangan Jumat (20/12).

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony menyebut ada dua faktor yang membuat IHSG akan melemah Jumat (20/12).

Dari global, berita mengenai pemakzulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan membebani pergerakan IHSG.

Dari kawasan domestik, Chris mengatakan, penghentian tujuh produk reksadana yang dikelola PT MNC Asset Management menjadi faktor pemberat IHSG.

“IHSG akan melemah di level 6.200 hingga 6.260,” kata Chris.

Baca Juga:   Perguruan Tinggi Ikut Berperan Dalam Memajukan Sektor Pariwisata

Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi juga menebak IHSG akan cenderung tertekan dengan support dan resitance di kisaran 6.200 hingga 6.268.

Lebih lanjut, Lanjar mengatakan, secara teknikal IHSG membentuk pola bearish harami setelah menyentuh target Moving Average 200 hari yang berada di kisaran 6 270.

Pergerakan ini memberikan signal terkoreksi lanjutan secara jangka pendek dan akan berpeluang kembali menguji support Moving Average 5 hari hingga 50 hari yang berada dikisaran 6.238 dan 6.170.

Indikator Stochastic berpeluang dead-cross pada area overbought dengan RSI bearish reversal momentum.

Baca Juga: BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5%, ini pertimbangannyaLanjar melihat, pelemahan IHSG yang terjadi pada hari ini diperberat oleh saham-saham telekomunikasi yang terkoreksi. Misal, harga saham EXCL turun 3,30% dan harga saham TLKM melemah 2,26%.

Baca Juga:   Esemka Menantang Mobil Produksi Jepang, India, Hingga China

Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) yang memutuskan menahan bunga di level 5% belum mampu menahan aksi jual sehingga membuat IHSG terkoreksi.