ASAHAN – Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Asahan-Tanjungbalai vokal menyuarakan penolakan terhadap rencana perehaban rumah dinas Bupati Asahan menelan biaya Rp 2,2 Miliar.
“Jika benar terwujud, maka rencana pembangunan itu jelas melukai hati rakyat karena dilakukan di tengah pandemi Covid19 yang belum usai,” kata Seketaris Umum PC.IMM Asahan – Tanjungbalai, Khairul Sukri saat memberikan pernyataannya kepada wartawan, Selasa (18/1/2022).
Anggaran rehab rumah dinas Bupati Asahan sebesar Rp 2,2 miliar itu diketahui dari APBD Asahan T.A 2022. Dalam draft tertera nama paket ‘Rehab Rumah Dinas Bupati Asahan dan pendukungnya’.
Rehab rumah dinas Bupati Asahan ini dinilai pemborosan anggaran di tengah kondisi masyarakat Kabupaten Asahan bertahan hidup di tengah pandemi dan serba sulitnya ekonomi masyarakat hari ini.
“Jelas tidak patut sama sekali,” ujarnya.
Khairul Sukri menilai anggaran rehab rumah dinas 2,2 Miliar seperti pembangunan istana baru, dia berharap agar bupati Asahan membatalkan rehab rumah dinas tersebut dan mengalokasikan dana itu ke program prioritas yang lain agar lebih terasa manfaatnya kepada masyarakat.
“Sekarang masyarakat masih butuh uluran tangan pemerintah, seperti pembagian sembako yang cukup untuk warga yang benar benar membutuhkan sehingga rasa keadilan dan manfaat yang nyata dapat dirasakan oleh masyrakat,” katanya.
Padahal, kata Sukri lagi dalam prinsip penyusunan anggaran tetap mengedepankan skala prioritas, ekonomi, efektifitas, transparan dan akuntabel, sehingga rasa keadilan di tengah masyarakat dapat terjaga.
“Oleh karena itu,sudah sepatutnya anggaran rehab rumah dinas Bupati tersebut di alihkan ke keperluan lain yang mendesak dengan sifatnya kebutuhan publik, apalagi rehab rumah dinas itu tidak mendesak dan masih terlihat bagus dan kokoh,” terangnya.
Ia meminta, rencana perehaban rumah dinas bupati Asahan dapat dibatalkan karena menyakiti hati masyarakat Asahan. (MS10)