Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
EkonomiHeadlineNasional

Impor dari China Disetop, Harga Bawang Putih Naik

×

Impor dari China Disetop, Harga Bawang Putih Naik

Sebarkan artikel ini

Mediasumutku.com | Jakarta : Pemerintah memutuskan untuk menghentikan pasokan makanan dan minuman dari negara China. Hal ini menimbulkan salah satu bahan pangan yaitu bawang putih melonjak.

Harga bawang putih mencapai lebih Rp50.000. Rata-rata bawang putih yang ada di Indonesia adalah hasil impor dari negara tirai bambu itu.

Menurut Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri menyatakan karena China dapat memenuhi 90% kebutuhan nasional terhadap bawang putih sedangkan Indonesia sendiri hanya mampu memenuhi 10% permintaan.

“Kami mendorong importir dari negara tetangga seperti Vietnam, Thailand, Laos, dan lainnya. Dengan adanya (impor bawang putih dari negara lain selain China) akan memperbaiki kondisi harga di lapangan,” tandas Abdullah.

Baca Juga:   China dengan Indonesia Akan Kerjasama Atasi Covid 19

Oleh sebab itu, Adullah meminta otoritas untuk memanfaatkan kemampuan atau skill anak dalam negeri. “Kumpulkan anak-anak negeri untuk bisa mendorong produksi bawang putih sehingga sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” tutup Abdullah Mansuri.

Harga bawang putih belakangan melonjak signifikan dari rata-rata Rp 20.000/kilogram (kg), kini harganya bisa mencapai Rp 68.000/kg.

Mengutip data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), Minggu (9/2/2020), harga bawang putih di Provinsi DKI Jakarta sudah mencapai Rp 68.350/kg, di Kalimantan Timur mencapai Rp 59.000/kg, dan di Yogyakarta mencapai Rp 58.750/kg.

Mengingat Indonesia impor sebagian besar bawang putih dari China, benarkah virus Corona jadi pemicu kenaikan harga komoditas pangan yang satu ini?

Baca Juga:   GTPP Covid-19 Sumut Pastikan Semua Penumpang Pesawat Diperiksa Kesehatannya

Kepala Badan Ketahanan Pangan, Agung Hendriadi mengatakan lonjakan harga bawang putih terjadi karena masalah distribusi. Ia tidak menampik jika adanya virus Corona mengganggu proses ekspor-impor pangan.

“Produk kita terhambat dari China pasti. Saya katakan tidak hanya impor, ekspor juga terhambat. Tapi ini mudah-mudahan segera cepat selesai,” kata Agung di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (9/2/2020).
Baca juga: Mau Beli Bawang Putih dan Cabai Murah? Di 22 Pasar Ini Ada Lho

Meski begitu, Agung memastikan pasokan bawang putih masih tersedia sampai Maret 2020. Hingga saat ini masih ada pasokan 133.000 ton bawang putih sisa impor tahun 2019.

“Impor sudah masuk, sekarang ada di importir semua. Totalnya 133.000 (ton), masih cukup sampai akhir Maret. Kalau tahun 2020 lagi sedang dihitung Kemendag (Kementerian Perdagangan),” tuturnya.

Baca Juga:   Mendag Dorong Pemasaran Secara Hybrid

Selain sisa impor, Direktur Utama Food Station Arief Prasetyo Adi mengatakan, akan ada panen bawang putih dari 170 Hektare (Ha) lahan yang perkiraannya 1 Ha akan menghasilkan 6 ton bawang putih. Panen bawang putih tersebut menurut perhitungannya jatuh di bulan Maret mendatang.

“Jadi kita punya food station nanam 170 Ha, kita nanam ada di Tegal, Guci, Wonosobo, dan Temanggung kita semua tanam. 1 Ha kurang lebih (menghasilkan) 6 ton (bawang putih). Perkiraan itu kita akan panen Maret lah,” sebutnya.