Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

Indeks Bursa AS Ditutup Bervariasi

×

Indeks Bursa AS Ditutup Bervariasi

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | NEW YORK – Pada akhir perdagangan Kamis (24/10/2019) Wall Street ditutup bervariasi karena sentimen laporan kinerja emiten kuartal III-2019.

Di mana S&P 500 naik 5,77 poin atau 0,19% ke 3.010,29, Nasdaq Composite naik 66 poin atau 0,81% ke 8.185,80, sementara Dow Jones Industrial Average turun 28,42 poin atau 0,11% ke 26.805,53.

Kenaikan S&P 500 terdorong oleh laporan kinerja emiten teknologi seperti Microsoft Corp yang cukup baik. Sementara Dow Jones Industrial Average melorot lantaran kinerja 3M Co yang memburuk.

Saham Microsoft naik 2% karena prospek layanan cloud computing miliknya melampaui ekspektasi analis. Sementara saham PayPal Holdings Inc naik 8,6% berkat proyeksi laba tahunan yang kuat. Microsoft dan PayPal menjadi saham pendorong terbesar untuk pergerakan S&P 500 dan Nasdaq.

Baca Juga:   Bursa Asia Bergerak Mixed

Sementara itu, saham 3M turun setelah penjualan kuartal III-2019 meleset dari perkiraan dan revisi proyeksi laba setahun penuh. Penjualan perusahaan AS turun 1,1%, dan penjualan di Asia Pasifik turun 5% karena produksi industri terhambat.

Hasil kinerja masing-masing emiten sangat mempengaruhi arah indeks utama Wall Street pekan ini. Lebih dari 80% dari 168 emiten yang tergabung dalam S&P 500 melaporkan laba yang lebih tinggi dari ekspektasi, menurut data Refinitiv.

Namun musim pendapatan ini juga mencerminkan tanda-tanda kerentanan ekonomi, menurut John Carey, managing director Amundi Pionee Asset Management Boston.

“Secara keseluruhan, laporan kinerja telah mendukung pandangan bahwa ekonomi melambat,” katanya seperti dikutip Reuters.

Baca Juga:   Harga Emas Spot Naik dari Level Terendah

Secara khusus, hasil kinerja 3M merujuk ke pelemahan berkelanjutan akibat sengketa perdaganganAS-China, menurut J.J.Kinahan, kepala strategi pasar di TD Ameritrade.

“Ini menunjukkan kepada kita bahwa situasi tarif terus menjadi perhatian utama bagi perusahaan dalam cara membelanjakan uang mereka,”kata Kinahan.

Saham Twitter anjlok 20,6% setelah pendapatan dan laba perusahaan jejaring sosial itu meleset dari perkiraan, sebagian karena masalah teknis dengan platform iklannya.

Sedangkan saham Ford Motor Co melorot 6,6% setelah produsen mobil itu memangkas prospek laba untuk tahun ini. Sebaliknya, saham Tesla Inc melonjak 17,7% setelah laporan kinerjanya cemerlang.

Total volume perdagangan saham di AS mencapai 6,47 miliar saham, lebih tinggi dari rata-rata perdagangan sesi penuh selama 20 hari perdagangan yang sebesar 6,48 miliar saham.

Baca Juga:   Gubsu Resmikan Bis Kopi Polbangtan