Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
HeadlineSumut

Indonesia akan Dilanda Gelombang Panas, Hoaks !!

×

Indonesia akan Dilanda Gelombang Panas, Hoaks !!

Sebarkan artikel ini

medansumut.com | MEDAN – Terkait pesan berantai yang beredar diberbagai platform media sosial, dan Whatshapp, Indonesia akan dilanda gelombang panas.

“Itu Hoaks. Seperti yang disampaikan BMKG, saat ini Indonesia dilanda suhu Panas, bukan gelombang panas,” tegas Deputi Bidang Meteorologi, R. Mulyono R. Prabowo, melalui siaran persnya, Rabu (23/10).

Beradasarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) fenomena gelombang panas tidak terjadi di Indonesia. Berdasarkan data historis, suhu maksimun di Indonesia belum pernah mencapai 40 derajat celsius. Suhu tertinggi yang pernah terjadi di Indonesia sebesar 39.5 derajat celcius pada 2015 di Kota Semarang.

“Gelombang panas terjadi di wilayah yang terletak pada lintang menengah dan tinggi. Sementara Indonesia di daerah ekuator yang secara sistem dinamika cuaca tidak memungkinkan terjadinya gelombang panas,” jelasnya.

Baca Juga:   Pelindo 1 Percepat Pengembangan Eks Kantor Pusat Jadi Rumah Sakit

Suhu panas, lanjut Mulyo menjelaskan, yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat adanya Gerak semu matahari yang merupakan siklus biasa dan terjadi setiap tahun.

Sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga bisa berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.

Pada 20 Oktober kemarin, terdapat tiga stasiun pengamatan BMKG di Sulawesi yang mencatat suhu maksimum tertinggi, yaitu Stasiun Meteorologi Hasanuddin (Makassar) 38.8 C, diikuti Stasiun Klimatologi Maros 38.3 C, dan Stasiun Meteorologi Sangia Ni Bandera 37.8 C.

“Suhu itu merupakan catatan suhu tertinggi dalam satu tahun terakhir, dimana pada periode Oktober di tahun 2018 tercatat suhu maksimum mencapai 37 C,” terangnya.

Baca Juga:   Cuaca Makin Ekstrem, Masyarakat Harus Ekstra Waspada

Masyarakat yang terdampak suhu udara panas ini agar minum air putih yang cukup untuk menghindari dehidrasi, mengenakan pakaian yang melindungi kulit dari sinar matahari jika beraktivitas di luar ruangan, serta mewaspadai aktivitas yang dapat memicu kebakaran hutan dan lahan khususnya di wilayah-wilayah yang memiliki potensi tinggi karhutla.

“Selain itu, BMKG juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai adanya angin kencang yang berpotensi terjadi di pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan,” tutur Mulyono.