Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
EkonomiHeadlineNasional

Ini Rincian Aliran Modal Asing Keluar dari RI Tembus Rp148 Triliun

×

Ini Rincian Aliran Modal Asing Keluar dari RI Tembus Rp148 Triliun

Sebarkan artikel ini
Polisi menunjukkan uang palsu yang disita dari tangan tersangka berinisial HD di Polres Malang, Jawa Timur, Rabu (5/8). Bersama uang palsu senilai 730 juta rupiah tersebut Kepolisian setempat juga meneukan 47 amunisi dan pistol airsoft gun jenis FN di rumah tersangka. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/nz/15.

Mediasumutku.com | Jakarta : Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing yang keluar sepanjang tahun ini mencapai Rp148,35 triliun dalam investor nonresiden di pasar keuangan domestik.

Namun, modal asing yang mulai masuk (capital inflow) hingga minggu kedua Juli 2020 sebesar Rp3,32 triliun.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, sumber terbesar aliran modal asing yang masuk kali ini berasal dari instrumen Surat Berharga Negara (SBN). Meskipun instrumen saham masih terdapat aliran yang keluar.

“Berdasarkan data transaksi 6 hingga 9 Juli 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp3,32 triliun, dengan beli neto di pasar SBN sebesar Rp3,54 triliun, dan jual neto di pasar saham sebesar Rp0,22 triliun.,” kata Perry dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (10/7/2020).

Baca Juga:   Warga Marelan Geger Temukan 2 Ular Piton di Rumah Kosong dan Masjid

Sementara itu, berdasarkan data setelmen selama 2020 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik masih mengalami outflow atau jual neto senilai Rp148,35 triliun.

Sedangkan, untuk premi CDS (Credit Default Swaps) Indonesia 5 tahun masih naik ke 121,84 bps per 9 Juli 2020 dari 119,71 bps per 3 Juli 2020.

Dengan perkembangan tersebut, nilai tukar rupiah pada hari ini (10/7) dibuka pada level Rp14.350/US$. Sedangkan untuk Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke level 7,07%. Dan terakhir untuk Yield UST (US Treasury) 10 tahun naik ke level 0,614%.

Inflasi Juli Diprediksi 0,04%

Bank Indonesia (BI) mencatat inflasi pada minggu pertama bulan Juli 2020 diperkirakan sebesar 0,04% (month the month/mtm). Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Juli 2020 secara tahun kalender sebesar 1,13% (year to date/ytd), dan secara tahunan sebesar 1,69% (yoy).

Baca Juga:   Sosperda Tentang Sampah, Wong Chun Sen Ingatkan Masyarakat Sadar Pentingnya 'Hidup Bersih'

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan hal ini berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu II Juli 2020, inflasi Juli 2020 diperkirakan sebesar 0,04% (mtm).

“Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Juli 2020 secara tahun kalender sebesar 1,13% (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,69% (year on year/yoy),” ujar Perry.

Dia merinci penyumbang utama inflasi pada periode laporan antara lain berasal dari komoditas telur ayam ras sebesar 0,05% (mtm), daging ayam ras sebesar 0,03% (mtm), emas perhiasan sebesar 0,03% (mtm), dan rokok kretek filter sebesar 0,01% (mtm).

“Sementara itu, komoditas utama yang menyumbang deflasi yaitu bawang merah sebesar -0,08% (mtm), bawang putih, jeruk, dan gula pasir masing-masing sebesar -0,02% (mtm), serta cabai merah, cabai rawit, minyak goreng, daging sapi dan angkutan udara masing-masing sebesar -0,01% (mtm),”katanya

Baca Juga:   Kendalikan Inflasi, Pemkab Sergai Akan Bentuk BUMD

Dia melanjutkan Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

“Serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan,” katanya.