Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
HeadlineKesehatanNasional

Isoman Pintar ala Dokter Jonathan dari RS Siloam Manado

×

Isoman Pintar ala Dokter Jonathan dari RS Siloam Manado

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | MANADO–Tidak perlu panik jika terpapar virus Covid-19 dan kehabisan tempat rawat inap di rumah sakit.

Terpapar corona dengan gejala ringan – sedang dapat disembuhkan melalui skema isolasi mandiri atau isoman di rumah. Cuma beberapa langkah mudah namun konsisten diterapkan.

Isoman dengan cara yang tepat merupakan solusi terkini mengatasi polemik kehabisan tempat di rumah sakit akibat melonjaknya pasien Covid-16.

Melalui program edukasi masyarakat berbasis online ‘The Smart Isoman’, dr Jonathan Surentu dari Siloam Hospitals Manado berbagi tips.

Dikatakan Jonathan, isoman mulai dilakukan saat hasil swab antigen diketahui positif dengan sejumlah gejala ringan – sedang. Misalnya batuk, pilek, sakit kepala atau tidak memiliki gejala sama sekali (asimtomatik).

Baca Juga:   Polisi Masih Mencari Hp Hakim PN Medan yang Hilang

“Sebaiknya isoman dilakukan di lingkungan rumah atau di kamar yang memiliki ventilasi udara cukup baik. Setelah itu siapkan sejumlah peralatan medis pun obat dan vitamin,” tutur dr Jonathan Surentu, Jumat.

Dijelaskannya, beberapa alat medis dasar yang perlu disiapkan antara lain:

– Masker Medis.
– Thermometer (pengukur suhu badan).
– Oxymeter (pengukur saturasi Oksigen).
– Obat-obatan (paracetamol 3×500 mg bila demam/nyeri, Vitamin C 3×500 mg, Vitamin D 400-1000 IU, multivitamin, dan obat-obatan yang direkomendasikan dokter.

“Selama isoman, protokol kesehatan dipertahankan, yaitu tetap di rumah, cuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas, gunakan masker, dan saling menjaga jarak,” kata Jonathan.

Dokter yang berpraktek tetap di RS Siloam Manado ini mengingatkan jika bergejala batuk etika batuk diterapkan.

Baca Juga:   Cegah Anemia, Mitra Youth Beri Pendidikan Gizi Untuk Remaja

Gunakan tisu atau menutup mulut dan hidung dengan lengan atas bagian dalam jika batuk berkelanjutan.

Hal lainnya yang tak kalah penting melakukan olahraga ringan 30 menit 3-5 kali per minggu, serta berjemur di pagi hari selama 10-15 menit.

“Kebersihan rumah dan kamar pun memegang hal penting selama isoman selain mengonsumsi makanan bergizi,” imbuh Jonathan.

Isoman Bagi Anak-anak

Menerapkan isolasi mandiri kepada anak pun dapat dilakukan hingga kembali sehat. Namun dalam pengerjaannya, perlu diperhatikan beberapa hal agar kondisi anak tetap fit.

Pada edukasi selanjutnya, Jonathan tidak menyarankan isoman dilanjutkan pada anak jika mengalami demam, batuk disertai sesak dengan saturasi oksigen kurang dari 95 persen.

Baca Juga:   Khofifah Lebih Memilih Isolasi Mandiri

“Hentikan isolasi mandiri pada anak jika perilaku anak mengalami gejala banyak tidur atau saat bernapas menyisakan cekungan di dada.

“Lihat juga kalau mengalami demam berkelanjutan dan kejang. Segera bawa ke rumah sakit,” tutur Jonathan mengingatkan.

Mewaspadai perilaku anak yang turut melakukan Isoman yang sulit makan dan minum serta buang air kecil mulai berkurang. Itu merupakan gejala yang harus ditangani segera oleh dokter dirumah sakit.

“Terjadi penurunan kesadaran dan sulit bernapas, hentikan isoman dan segera lakukan tindak lanjut untuk ke rumah sakit,” pungkas dokter Jonathan.