Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

Jaga Pasokan dan Harga Bapok, Kemendag Tingkatkan Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah

×

Jaga Pasokan dan Harga Bapok, Kemendag Tingkatkan Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com| MEDAN– Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menekankan pentingnya sinergi pemerintah pusat dan daerah guna menghadapi potensi kenaikan permintaan barang kebutuhan pokok (bapok) menghadapi hari besar keagamaan nasional (HBKN).

“Ke 34 provinsi sudah melaporkan bahwa bapok tersedia dan harganya stabil, khususnya beras, gula, cabai, minyak goreng, dan daging sapi,” ujar Mendag Lutfi, Senin (12/4/2021).

Mendag Lutfi mengatakan, beberapa komoditas seperti beras, gula, dan daging sapi perlu adanya penambahan pasokan untuk mengantisipasi cadangan stok, iklim ekstrem, kenaikan harga internasional, dan persediaan sebelum musim giling. Selain itu, komoditas cabai, khususnya varian rawit merah terus mengalami penurunan harga.

Hal itu disebabkan adanya penurunan harga di tingkat petani seiring dengan meningkatnya produksi di daerah sentra. Menurut Mendag Lutfi, beberapa komoditas yang perlu menjadi perhatian, yaitu beras, daging sapi, dan gula.

Baca Juga:   Libur Nataru, Konsumsi Gasoline Meningkat

“Kementerian Perdagangan dan dinas provinsi akan terus memantau program
Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) beras medium oleh Perum Bulog. Sementara itu, untuk daging sapi, kami akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk segera memobilisasi sapi daerah sentra produksi ke daerah sentra konsumsi, seperti wilayah Jabodetabek dan Aceh,” jelas Mendag Lutfi.

Mendag Lutfi mengungkapkan, pentingnya dukungan dari pemerintah daerah di seluruh Indonesia. Dukungan tersebut yaitu, untuk memantau harga bapok di pasar secara intensif, mengidentifikasi kecukupan stok dan ketahanan bapok di pelaku usaha distribusi, berkoordinasi dengan tim daerah untuk mencegah aksi-aksi spekulasi.

“Kemudian, menyiapkan jalur atau rantai distribusi alternatif bila terjadi gangguan distribusi yang mengakibatkan gejolak harga, mengawal kelancaran distribusi beras Bulog di pasar rakyat wilayah masing-masing, serta melakukan komunikasi yang baik dengan media terkait informasi stabilisasi harga dan kecukupan stok bapok,” imbuhnya.(MS11)

Baca Juga:   Pacu UMKM, Kemendag Dorong Sinergi Antarlembaga