Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
HeadlinePeristiwa

Kakak-Adik Asal Simalungun Suspect Difteri, 1 Meninggal

×

Kakak-Adik Asal Simalungun Suspect Difteri, 1 Meninggal

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | MEDAN – Difteri diduga kembali menyerang warga Sumut. Sekeluarga yang yang terdiri dari kakak dan adik berjumlah 4 anak asal Kabupaten Simalungun mengalami suspect difteri.

Dari keempatnya, satu di antara mereka meninggal dunia. Sedangkan tiga orang lagi masih dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik (HAM), Medan.

Ketiga anak yang masih dirawat masing-masing berinisial, YS (6), RS (3), dan MS (2). Sementara yang meninggal dunia berinisial HS (5).

Kassubag Humas RSUP Haji Adam Malik Rosario Dorothy Simanjuntak mengatakan, pasien yang pertama kali masuk adalah HS pada Senin (2/12/2019) pukul 20.22 WIB.

Ketika masuk, kondisinya sudah mengalami penurunan kesadaran, mendengkur, sesak nafas berat, hingga ditemukan ada bercak berwarna hitam keabuan yang mudah berdarah pada tenggorokan dan leher membengkak.

Baca Juga:   Tabrak Mobil Luxio, Pengendara Suzuki Shugon Pasutri Dilarikan RS

“Setelah HS, barulah masuk ketiga pasien lainnya. Saat masuk rata-rara pasien dalam keadaan demam dan nyeri menelan. Keempat pasien tersebut merupakan satu keluarga yang terdiri adik dan kakak,” ungkap Rosa, Jumat (6/12/2019).

Lanjut Rosa, setelah dua hari dirawat, HS meninggal dunia pada Rabu (4/12/2019) dini hari sekira pukul 04.00 WIB. Sementara itu, ketiga pasien lainnya masih dalam perawatan.

“Ketiga pasien yang masih dirawat, masuk pada hari Selasa (3/12/). Pasien YS masuk terlebih dahulu pada pukul 04.43 WIB dengan kondisi tidak demam lagi, tidak nyeri menelan, dan bengkak di leher sudah berkurang. Kemudian pasien RS masuk pada pukul 13.06 WIB dengan kondisi tidak demam lagi, tidak nyeri menelan, dan bercak putih pada tenggorokan sudah berkurang. Sedangkan pasien MS pada pukul 15.28 WIB dengan kondisi tidak demam lagi, tidak nyeri menelan, serta bercak putih pada tenggorokan tidak ada,” jabar Rosa.

Baca Juga:   Hiburan Malam Jadi Kluster Baru Penyebaran Virus Korona di Korsel

Ditambahkannya, sampel swab tenggorokan masing-masing pasien sudah diambil sesuai prosedur penanganan suspect difteri. Namun, hasilnya baru dapat diketahui dalam 7 sampai 14 hari ke depan.