Mediasumutku.com | Pekanbaru – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi SH S.IK M.Si, bersama Wakil Gubernur Riau, Edi Natar Nasution dan General Manager SHR PT RAPP Wan Jakh, menghadiri acara launching Pelatihan Penanganan Karhutla yang dilaksanakan di kampus Universitas Lancang Kuning (Unilak) Riau jalan Yos Sudarso, Umban Sari, Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru pagi, Selasa. (25/02/2020).
Kapolda Riau, Irjen Pol Agung menyampai- kan terimakasih atas kesiapan relawan dari unsur mahasiswa dan security kampus Unilak untuk menjadi contoh bagi yang lain. Saat ini ada 11 titik api secara nasional. Di Riau ada 6 titik yakni di Rupat Selatan dan Rupat Utara,dan Meranti.
Irjen Pol Agung menyatakan bersama pemerintah daerah, ia telah menggelorakan bahwa relawan sudah bekerja. “Dalam waktu dekat relawan kembali akan diberangkatkan dari Pekanbaru ke Siak, selanjutnya dengan kapal ke pulau Rupat. Relawan sudah terjun untuk melakukan pemadaman, dan kami tidak akan membiarkannya, kami akan temani” Tutur Irjen Agung Setya.
Kapolda Riau juga mengatakan rekan rekan dari Unilak bisa menjadi relawan dengan langkah pertama yaitu melaksanakan pelatihan.
“Karena Relawan yang akan diberangkatkan adalah relawan yang sudah terlatih. Relawan yang mampu memperhatikan keselamatan diri, bekal air dan terampil untuk menggunakan alat” Imbuhnya.
Senada dengan Kapolda Riau, DR Junaidi selaku Rektor Unilak dalam sambutannya mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada perusahaan PT RAPP karena telah memfasilitasi kegiatan tersebut.
Kegiatan ini sangat berguna untuk mewujudkan MoU yang telah ditanda tangani oleh Unilak dan Kapolda Riau dalam penanggulangan karhutla. Ia mengatakan komitmennya untuk mendukung pencegahan karhutla dengan harapan ada relawan dari Unilak dalam penanggulangan karhutla.
Selaku Rektor Unilak, Junaidi mengungkapkan kekagumannya pada aplikasi Dasboard lancang Kuning. Menurutnya beberapa dosen Unilak juga berencana melakukan riset untuk mendapatkan informasi lebih banyak terkait karhutla.
Sementara itu General Manager SHR PT RAPP, Wan Jakh mengatakan bahwa pihaknya bekerjasama dengan banyak kampus. Alasannya bahwa kampus mempunyai Tridarma Perguruan Tinggi, salah satunya pengabdian masyarakat.
Pihak perusahaan RAPP juga telah menginvestasikan 10 juta USD untuk penanganan Karhutla, itu adalah bentuk partisipasi dan diprioritaskan untuk pencegahan.
Salah satu program RAPP adalah program desa api, yang melakukan analisa dengan resiko api di desa – desa.
Program pertama RAPP adalah Reward, Jika desa dalam musim panas tempo 3 bulan, tidak ada api akan di reward 100 juta dalam bentuk kegiatan pembangunan didesa. Dan apabila tetap ada kebakaran tapi tidak sampai 2 hektar diberi reward 50 juta.
Program ketiga, menghimbau mereka untuk membuka lahan tanpa membakar, kami membantu buka lahan tanpa cara membakar.
Program keempat adalah peduli terhadap masyarakat, dengan turun langsung untuk menghimbau bahaya karhutla.
Hal ini, potensi kebakaran di Riau menjadi tinggi. Tahun 2019 merupakan situasi yang luar biasa karena Karhutla. Di Riau sudah terjadi 1.997 kali karhutla, dengan kerugian jadwal pesawat yang ditunda, pendidikan terkendala dan lain lain.
Untuk kedepan kita harus mengantisipasi agar karhutla tidak berulang ulang terjadi. Pihak Pemprov Riau sudah berkoordinasi dengan Satgas terkait, termasuk Polda Riau yang telah mempunyai gagasan baru.
Dengan Dashboard Lancang Kuning kita bisa memprediksi titik api yang timbul. Hal ini sudah mendapat apresiasi dari Kapolri untuk 13 Polda lainnya yang mempunya kendala Karhutla agar mencontoh Polda Riau.