Mediasumutku.com | Asahan – Bagi para pelajar yang bermukim di Kecamatan Aek Ledong Kabupaten Asahan, sistim zonasi yang diberlakukan pemeintah cukup mendiskriminasikan hak pendidikan anak-anak di daerah tersebut karena hingga kini tak ada sekolah negeri di daerah yang jaraknya lebih dekat dengan Aek Kanopan Kabupaten Labuhan Batu Utara jika dibandingkan Kisaran.
“Selama ini kebijakan zonasi yang dibuat pemerintah pusat sudah membatasi hak pendidikan masyarakat apalagi ditambah syarat jarak tempuh yang tidak membolehkan kami bersekolah di kecamatan tetangga kami di AeK Kuasan,” demikian dikatakan oleh M Reza Andhika saat menjadi pembicara dalam Talk Show Pendidikan dan Potensi Kemajuan Kecamatan Aek Ledong, pada Minggu (26/7/2020) kemarin.
Anggota DPRD Asahan termuda dari Partai Gerindra ini mengatakan kondisi ini harus menjadi perjuangan bersama baik itu dari Pemerintah Desa, Kecamatan, hingga Kabupaten termasuk dirinya yang saat ini duduk di legislatif.
“Sayangnya sampai hari ini kita tidak melihat keseriusan pemerintah memperjuangkan keberadaan SMA Negeri di kecamatan ini,” kata dia.
Harusnya, pemerintah kecamatan sedianya sudah bisa memikirkan lahan untuk pembangunan SMA Negeri. Apalagi, kata dia dalam waktu dekat ini salah berkebunan yang ada di Aek Loba akan segera habis masa hak guna usaha (HGU) perkebunannya. Momentum inilah dikatakan Reza, Pemerintah daerah bisa memanfaatkan kondisi tersebut tahap awal dalam menyediakan ketersediaan lahan.
“Apalagi kita ketahui dalam waktu dekat ini dua tahun lagi HGU Perkebunan PT. SOCHFIN INDONESIA Aek loba akan segera habis. Itu bisa dimanfaatkan untuk mengajukan ketersediaan lahannya,” kata dia.
Saat ini, pengelolaan SMA / SMK menjadi wilayahnya Dinas Pendidikan di Provinsi. Iapun tetap akan mengupayakan dan menyuarakan hal itu ke Provinsi sebagai anggota DPRD Asahan sehingga tidak ada lagi pelajar yang berasal dari Kecamataan Aek Ledong besekolah di kabupaten tetangga di Aek Kanopan,Labuhan Batu Utara. (MS10)
