Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Medan

Kelompok Anak Identifikasi Kekerasan Seksual Harus Segera Diatasi

×

Kelompok Anak Identifikasi Kekerasan Seksual Harus Segera Diatasi

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com| MEDAN-Sebagaian besar anak-anak yang terlibat dalam kegiatan Coaching and Training Child Led Campaign yang diinisiasi oleh Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) membeberkan kekerasan terhadap anak masih kerap terjadi di Kota Medan.

Pada kesempatan tersebut, 16 perwakilan komunitas anak dari beberapa wilayah di kota Medan seperti, Ayahanda, Kuala Bekala, Pinang Baris dan Deli Tua, memaparkan situasi kekerasan anak yang terjadi di sekitar mereka, baik di sekolah maupun di sekitar tempat tinggal mereka.

Kekerasan yang terjadi pada anak sifatnya beragam, mulai dari penelantaran, kekerasan fisik, kekerasan psikis hingga kekerasan seksual. Namun, anak-anak sepakat bahwa kekerasan seksual menjadi permasalahan yang harus segera diatasi karena dapat berkembang menjadi kasus eksploitasi seksual komersial anak (ESKA).

Baca Juga:   PKK Diharapkan Jadi Pembangkit Perekonomian Keluarga

“Eksploitasi seksual komersial anak, terutama terkait prostitusi, perkawinan anak dan pornografi memiliki dampak yang sangat berbahaya, khususnya bagi anak. Salah satu kejadian yang pernah saya dengar adalah kasus pernikahan yang keduanya masih berusia anak dan terpaksa dinikahkan karena telah hamil diluar nikah” p,apar Clara, salah satu siswi di Medan yang menjadi peserta dalam kegiatan tersebut, Kamis (10/6/2021).

Padahal menurut Clara, hal ini bukanlah solusi terbaik karena, anak-anak belum siap bertanggung jawab sebagai orang tua dan alat reproduksi di usia anak juga belum berkembang dengan sempurna, sehingga dapat mengganggu kesehatan.

Tidak hanya eksploitasi seksual, anak-anak juga beranggapan bahwa penelantaran menjadi salah satu permasalahan yang harus segera diatasi karena penelantaran dapat memicu terjadinya kekerasan fisik, psikis dan seksual terhadap anak.

Baca Juga:   Komisi III DPRD Medan Sidak ke Pasar, Temukan Migor Kemasan Langka di Pasar Tradisional

“Anak-anak yang awalnya ditelantarkan oleh orang tua akan mengalami depresi karena kurangnya kasih sayang dan perhatian, sehingga anak-anak akan mencari perhatian dari tempat lain. Bisa saja pengalih perhatian tersebut dalam bentuk narkoba atau teman-teman yang bisa menjerumuskannya pada
tindakan seksual dan berbahaya,” ungkap Jonathan, salah satu siswa di Medan yang juga mengikuti kegiatan tersebut.

Pada Coaching and Training Child Led Campaign tersebut, perwakilan anggota kelompok anak juga diajak untuk menyusun rekomendasi kepada pemerintah untuk mengatasi kekerasan terhadap anak.

Rekomendasi tersebut rencananya akan dipaparkan kepada perwakilan pemerintah tingkat daerah yang akan dilaksanakan pada 17 Juni 2021. (DMC_PKPA). (MS11)