Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru Muda
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru Muda
previous arrow
next arrow
Artikel

Kepedulian PrimeOne School Terhadap Iptek

×

Kepedulian PrimeOne School Terhadap Iptek

Sebarkan artikel ini

Di zaman modernisasi, manusia sangat bergantung dengan teknologi. Bahkan hampir semua elemen kehidupan menggunakan teknologi sebagai akses untuk mempermudah aktivitas. Telpon genggam dan teknologi lainnya akan terus berkembang pesat dan yang menjadi catatan penting adalah bagaimana cara mengajarkan penggunaan teknologi kepada generasi muda.

Selama ini aktivitas riset lebih banyak dikenalkan dan dikonsumsi lingkungan pendidikan tinggi yang kemudian membentuk kelompok minoritas bernama peneliti. Kelompok inilah yang kemudian berkembang seiring dengan lahirnya teori invensi, difusi hingga inovasi berbasis aplikasi modernitas teknologi. Sistematika dan intensivitas riset dipercaya mengandung nilai kebenaran yang sangat tinggi, yang dilakukan berlandaskan pada analisis serta konstruksi yang dilaksanakan secara sistematis, metodologis dan konsisten.

Padahal riset bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran yang bisa digunakan sebagai sebuah manifestasi hasrat manusia untuk bisa mengetahui apapun yang akan dihadapi di dalam kehidupan, sebagai sarana bagi ilmu pengetahuan tertentu untuk kemudian dikembangkan dengan ilmu pengetahuan lainnya. Maka sebaiknya, ketika masih berstatus “anak”, manusia dibekali hasrat ingin tahu. Dari hasrat ini, muncul berbagai macam pertanyaan. Sebagai akibatnya, anak berusaha mencari jawaban atas pertanyaan yang muncul. Hasrat ingin tahu tersebut akan terpenuhi jika mereka memperoleh pengetahuan baru atau mampu memecahkan masalahnya. Kristalisasi terhadap makna dari penalaran ini oleh John Dewey teridentifikasi dengan timbulnya rasa kesulitan, dalam bentuk penyesuaian terhadap suatu peralatan, kesulitan mengenai sifat, ataupun kesulitan dalam menerangkan berbagai hal yang muncul secara tiba-tiba. Kesulitan inilah yang didefinisikan sebagai permasalahan.

Baca Juga:   Kisah Zuraida Berglund Bersuamikan Bule dan Jejak Rendangnya kota Kvicksund

Ide dari pemecahan tersebut diuraikan secara rasional dengan jalan mengumpulkan bukti atau data yang diperkuat dan disimpulkan melalui keterangan maupun percobaan. Saat mendidik anak-anak, Montessori mengingatkan mereka adalah individu yang unik dan akan berkembang sesuai dengan kemampuan mereka sendiri. Tugas pendidik adalah memberikan sarana, dorongan belajar dan memfasilitasinya saat mereka dinyatakan siap mempelajari sesuatu. Tahun-tahun pertama kehidupan anak merupakan masa-masa yang sangat baik untuk suatu formasio (pembentukan).

Masa inilah yang paling penting dalam masa perkembangan anak, baik secara fisik, mental maupun spritual. Akan sangat baik dan tepat bagi setiap orangtua dan pendidik untuk terlibat penuh pada proses pembentukan ini. Yakni mengetahui dan memahami perkembangan anak sejak usia dini. Ironisnya, para pendidik di Indonesia belum memiliki based line data holistik yang menginformasikan perkembangan perilaku dan kesulitan belajar anak terhadap berbagai sub kompetensi materi yang tergolong sulit. Informasi ini sangat diperlukan untuk menyiapkan treatment berjenjang sesuai perkembangan anak sejak usia dini hingga dewasa.  Mengenalkan langkah-langkah dalam melakukan riset sejak usia dini menjadi relevan untuk diterapkan guna mengenalkan anak sejak dini pada lingkungan di sekitarnya, suara-suara, benda-benda, dan penanaman nilai komunikasi nyata agar mereka berkembang menjadi anak yang normal dan sehat.

Baca Juga:   Kebanyakan Makan Durian Akan Menyebabkan Hal Ini?

PrimeOne School telah menyusun banyak program untuk mengenalkan dunia iptek kepada anak anak, pertama, klub robotik adalah kegiatan yang berhubungan dengan computer dan pemrograman untuk merangsang berpikir sistematis dan terstruktur dalam menyelesaikan sebuah masalah, meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak, meningkatkan ketrampilan imajinasi dalam mendesain sebuah robot, karena dalam merancang robot perlu kreativitas, melatih kerjasama dalam kelompok dan meningkatkan kepercayaan diri, menerima dan menghargai pendapat orang lain serta berani menyatakan atau menampilkan ide kreatifnya, dan melatih kesabaran dan ketekunan dalam membuat suatu projek.

Kedua, klub engineering yaitu aktivitas ko-kurikuler yang bertujuan untuk mengenalkan siswa dalam menggunakan berbagai prinsip-prinsip ilmiah dalam menghasilkan barang yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Aktivitas unggulan kegiatan ini adalah pembuatan miniatur berbagai benda nyata dengan tujuan mempelajari aspek-aspek ilmiah dalam proses perencanaan dan pembuatan benda tersebut.

Baca Juga:   Kelebihan WhatsApp Mod Aero

Dengan mengajak siswa membuat model dari benda yang akan dipelajari, berbagai konsep fisika dan kimia tidak lagi diajarkan secara abstrak sehingga siswa-siswi dapat memahami konsep dengan melihat secara konkret. Aktivitas engineering memiliki tujuan jangka panjang untuk meningkatkan minat siswa dan kemampuan analitis siswa dalam bidang Fisika, Kimia, dan teknologi sehingga siswa akan semakin termotivasi dalam mempelajari ilmu-ilmu tersebut di jenjang yang lebih tinggi.

Ketiga, yaitu kegiatan ko-kurikuler yang bertujuan untuk memperkenalkan siswa dalam dunia pemrograman digital dan mekatronika. Siswa akan mempelajari pemrograman dengan hasil yang dapat diamati dalam dunia nyata dengan menggunakan berbagai sensor dan aktuator Arduino. Siswa dapat langsung mengamati hasil program yang mereka buat sehingga siswa dapat melihat hasil konkret dari program yang telah mereka tulis. Pengalaman mempelajari mekatronika akan mempermudah siswa dalam proses transisi menuju industri manufaktur masa depan yang akan semakin didominasi oleh perlengkapan robotik. Serta yang terakhir, kurikuler digital site adalah kegiatan yang berhubungan dengan komputer dan designing untuk merangsang kreativitas siswa.