Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

Kesepakatan AS-China Dongkrak Wall Street

×

Kesepakatan AS-China Dongkrak Wall Street

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | NEW YORK – Berdasarkan perdagangan Rabu (15/1) pasca penandatanganan kesepakatan perdagangan fase satu antara Amerika Serikat dengan China mendongkrak Wall Street kompak menghijau. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 90,55 poin atau 0,31% ke 29.030,22, S&P 500 naik 6,14 poin atau 0,19% ke 3.269,29 dan Nasdaq Composite naik 7,37 poin atau 0,08% ke 9.259,70.

Inti dari gencatan senjata antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia ini adalah janji China untuk membeli produk pertanian AS senilai US$ 200 miliar selama dua tahun dan barang serta jasa lainnya lebih dari US$ 186 miliar.

Perjanjian dagang ini membuka jalan bagi investor untuk fokus pada laporan pendapatan kuartalan yang akan datang, termasuk pandangan perusahaan tentang kesepakatan dagang.

Baca Juga:   Indonesia Games Championship 2020 Segera Masuk Grand Final

“Tidak ada pertanyaan dari sudut psikologis, ini sangat melegakan pasar,” kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar Spartan Capital Securities New York seperti dikutip Reuters.

“Masih ada CEO yang meragukan, tetapi ini mungkin membantu investasi modal dan itu adalah mata rantai terbesar yang hilang dari perekonomian selama beberapa tahun terakhir.”

Trump mengatakan bahwa dia akan menghapus seluruh tarif AS terhadap barang-barang impor China segera setelah kedua negara menyelesaikan perjanjian dagang fase dua, dimana negosiasinya akan segera dimulai.

“Saya yakin sebagai orang membedah (perjanjian) akan ada kritik tentang itu, menilai bahwa itu tidak cukup atau tidak melakukan ini, atau apa pun. Tetapi pasar, seandainya tidak ditandatangani akan bereaksi negatif,” kata Chuck Carlson, kepala eksekutif Horizon Investment Services seperti dikutip Reuters.

Baca Juga:   Hadirkan WINCheez Gold 170gr, Ibu Diajak Kreasikan Resep Lezat Untuk Keluarga dan Usaha

Tiga indeks utama tak bisa melampaui rekor tertinggi intraday sebelumnya, dengan laporan pendapatan yang mengecewakan dari Bank of America sehingga mendorong indeks S&P turun 0,55%.

Bank of America Corp melaporkan laba kuartalannya lebih baik dari perkiraan, tetapi memperingatkan pendapatan bunga bersih yang turun pada paruh pertama tahun 2020. Ini membuat sahamnya turun 1,8%.

Goldman Sachs Group Inc tergelincir 0,2% setelah melaporkan penurunan laba yang lebih besar dari perkiraan karena menyisihkan lebih banyak biaya untuk menutup biaya hukum.

Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 7,3 miliar saham, dengan rata-rata 7 miliar saham selama 20 hari perdagangan terakhir.