mediasumutku.com| MEDAN- Berdasarkan survei literasi dan inklusi keuangan yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) tahun 2019, diketahui literasi keuangan Sumatera Utara tercatat hanya sebesar 37,96 persen. Sedangkan, indeks inklusi keuangan Sumatera Utara tercatat sebesar 93,98 persen.
Kondisi tersebut membuat OJK secara terus menerus melakukan edukasi kepada masyarakat melalui program-program sejenis seperti, sosialisasi industri keuangan kepada masyarakat.
“Sosialisasi industri keuangan itu untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Sumatera Utara (Sumut), sebagaimana amanat Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia,”sebut Deputi Direktur OJK Regional 5 Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) Andi M. Yusuf pada sosialisasi yang dilakukan secara virtual dengan tema “Pengenalan OJK dan Industri Keuangan serta Pengelolaan Keuangan” di Pondok Pesantren Darul Ulum Al-Muhajirin, Langkat, Sabtu (3/10/2020).
Dia mengharapkan, kegiatan dimaksud dapat meningkatkan pengetahuan peserta mengenai industri keuangan dan menumbuhkan kesadaran untuk melakukan pengelolaan keuangan pribadi secara lebih baik, khususnya untuk para santri/santriwati.
“Kita berharap agar penguatan pemahaman masyarakat terhadap industri keuangan melalui program literasi akan dapat menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap industri keuangan yang ada di Indonesia yang pada akhirnya akan turut berkontribusi terhadap kemajuan perekonomian Indonesia,”jelasnya.
Kegiatan ini diikuti oleh Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ulum Al-Muhajirin, pimpinan Bank Sumut Cabang Binjai, dan peserta yang terdiri dari pengurus, tenaga pengajar, serta santri/santriwati Pondok Pesantren Darul Ulum Al-Muhajirin. (MS11)
