Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
EkonomiHeadlineNasional

Luhut : Industri Bauksit Dalam Negeri Bisa Kurangi Impor

×

Luhut : Industri Bauksit Dalam Negeri Bisa Kurangi Impor

Sebarkan artikel ini

Mediasumutku.com | Kepri — Industri pengolahan bauksit, alumina serta produk turunannya bisa menambah pasokan material untuk kebutuhan komponen mobil listrik dan mengurangi impor serta bisa memenuhi kebutuhan industri dalam negeri.

Hal ini dikatakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi atau Menko Marves, Luhut B. Pandjaitan, saat usai meninjau pabrik pengelolaan Bauksit PT Bintan Alumina Indonesia di Pulau Bintan kemarin yang diterima wartawan, Jumat (3/7/2020).

“Industri ini mengolah bauksit menjadi alumina, kita bisa produksi turunannya yang bisa dijadikan untuk badan pesawat, kabel, kawat tembaga, tekstil, alat-alat elektronik dan lain lain.

Turunan bauksit, seperti copper, nickel core, bisa menjadi material untuk memproduksi mobil listrik. Smelternya di Weda Bay sehingga dekat dengan pabrik lithium baterai,” katanya

Baca Juga:   Pertamina Lakukan Sosialisasi Implementasi Uji Coba Penerapan Subsidi Tepat di Sibolga dan Padangsidimpuan

Menurut Menko Luhut industri alumina ini juga akan mengurangi impor kebutuhan cobalt yang selama ini diimpor dari Kongo.

Industri yang saat ini menempati kawasan seluas 300 ha rencananya akan diperluas hingga 500 ha dengan investasi saat ini 600 juta dollar tapi nanti pada tahun 2027 bisa berkembang sampai 2,5 miliar dolar.

“Selama ini kita tidak pernah tidak impor alumina. Dengan adanya industri ini kita menghentikan ekspor bauksit, mengurangi impor alumina. Karena kebutuhan alumina selama ini selalu ekspor.

Inalum, selama ini mereka impor dari Australia. Cost-nya akan jauh lebih murah dengan alumina kita. Jadi ini industri yang bisa melayani supply chain dalam negeri sampai global,” jelasnya.

Baca Juga:   PUPR : Benahi Dua Kampung Lestarikan Seni Budaya Ulos dan Rumah Gorga

Menurutnya ini adalah proyek yang sangat strategis, karena produk turunannya bisa diekspor ke Amerika, Tiongkok, Jepang, dan lain-lain.

PT Bintan Alumina Indonesia saat ini mempekerjakan sekitar 20,000 tenaga kerja dan kurang dari 10% dari jumlah itu adalah tenaga kerja asing.

“Seperti di Morowali dan daerah lainnya, tenaga kerja asing itu mengerjakan hal-hal yang tidak bisa dikerjakan oleh tenaga kerja lokal. Secara bertahap mereka akan bangun Politenik, kita sudah bicarakan dengan Gubernur dan Bupati.

Jadi tidak benar pendapat masyarakat bahwa TKA akan menjajah kita, tidak seperti itu. Tidak ada pikiran seperti itu sama sekali. Mereka melakukan hal yang kita belum bisa lakukan.

Baca Juga:   Danrindam I/BB Buka Dikmata TNI AD Gelombang I TA. 2020

Seperti pekerjaan merakit mesin-mesin yang canggih, tetapi tenaga kerja lokal terus dilibatkan sehingga ada transfer ilmu dan pengetahuan. Ini menyiapkan Indonesia untuk melakukan transfer knowledge dalam industri ini,” pungkas Luhut.