Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Medan

Melalui KCW, Pemko Medan Bentuk Ekosistem Ekonomi Baru Kota Medan

×

Melalui KCW, Pemko Medan Bentuk Ekosistem Ekonomi Baru Kota Medan

Sebarkan artikel ini

MEDAN-Pandemi Covid-19 yang hampir dua tahun melanda Kota Medan telah menghantam banyak sektor, terutama kesehatan dan ekonomi. Khusus sektor ekonomi, pelaku UMKM pun terkena dampaknya sehingga tidak sedikit yang gulung tikar.

Menyikapi itu, WaliKota Medan Bobby Nasution mengambil sejumlah kebijakan guna membangkitkan kembali pelaku UMKM, salah satunya dengan membuka Kesawan City Walk (KCW). Disamping itu, Bobby juga ingin membentuk ekosistem ekonomi baru di Kota Medan melalui KCW

“Kita membuka kembali KCW untuk menjadikan Kota Medan sebagai market bagi para pelaku UMKM, karena yang menjadi persoalan mereka saat ini bagaimana memasarkan produknya. Jadi itu yang kita bantu agar mereka dapat bertahan dan berkembang. Oleh karenanya saya ingin melalui KCW dapat membentuk ekosistem ekonomi baru di Kota Medan,” kata Bobby Nasution baru-baru ini.

Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Kecil Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan Anwar Syarif mengungkapkan, KCW merupakan bentuk kehadiran Pemko Medan dalam penyediaan tempat promosi dan pengembangan UMKM, serta merupakan kolaborasi pengembangan UMKM dan pemeliharaan kawasan bersejarah (heritage) sejalan dengan visi misi Wali Kota Medan.

Baca Juga:   19 November Kesawan City Walk Buka Lagi, Pelaku Usaha dan Pengunjung Wajib Sudah Divaksin

“Di samping itu posisi strategis KCW dapat membentuk ekosistim ekonomi baru di Kota Medan. KCW ini merupakan solusi nyata Wali Kota dalam upaya pengembangan ekonomi sektor UMKM,” kata Anwar saat dihubungi, Kamis (9/12/2021).

Anwar menyebutkan, langkah strategis sebagai upaya untuk mewujudkan kawasan Kesawan sebagai ekosistim ekonomi baru Kota Medan dilihat dari aktivasi KCW menjadi Kesawan Creative Belt dan pemeliharaan serta rekonstruksi kawasan Kesawan sebagai kawasan heritage sekaligus “The Kitchen of Asia” .

“Untuk Kesawan Creative Belt terdiri dari 4 fokus yakni Creative Hub yang merupakan fokus pada penyediaan ruang bagi pelaku UMKM kreatif untuk berkarya dan berkegiatan. Lalu, Artisan Market yang merupakan produk pangan artisan dibuat dengan tradisi turun temurun, memakai bahan lokal dan dengan teknik manual untuk menjaga kualitasnya. Kemudian, Public Art yang merupakan penyediaan pameran karya seni di ruang public. Serta City Branding yang menjadikan kawasan Kesawan menjadi ikon baru Kota Medan,” jelasnya.

Baca Juga:   Bangkitkan Ekonomi Kota Medan, KCW Terus Dibenahi

Sementara itu, akademisi Administrasi Bisnis Universitas Sumatera Utara (USU) Nicholas Marpaung menyambut baik langkah Bobby Nasution membuka kembali KCW. Sebab, lewat program KCW, orang nomor satu di Pemko Medan itu dinilainya telah membentuk ekosistem baru di Kota Medan. Di samping itu pembukaan KCW juga sebagai momentum bahwa prekonomian di ibukota Provinsi Sumut sudah mulai tumbuh di masa pandemi Covid-19 meskipun belum 100 persen.

“Saya sangat setuju dan sepakat, melalui KCW dapat membentuk ekosistem ekonomi baru di Kota Medan sehingga harus diapresiasi, kapan lagi kalau tidak sekarang. Kita percaya Pemko Medan tentunya sudah melakukan pertimbangan, baik faktor kesehatan, keamanan maupun lainnya. Ditambah lagi penyebaran Covid-19 terus melandai dan kondisi saat ini mulai hampir kembali normal,” ungkap Nicholas.

Baca Juga:   Cegah Politik Identitas, TNI Polri Harus Netral dalam Pilkada

Dengan program KCM, jelas Nicholas, banyak yang mendapatkan manfaat, tidak hanya bagi pelaku usaha yang membuka lapak di kawasan tersebut, tapi juga orang-orang tidak terlibat langsung.

“Gagasan dan action yang dilakukan Wali Kota dengan membuka KCW sampai saat ini, merupakan langkah yang tepat. Dari segi kebijakan, saya rasa ini kebijakan yang sangat tepat. Tinggal kita masyarakat di Kota Medan ini yang perlu ikut serta mensukseskannya,” ungkapnya. (MS7)