Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

Melihat Kembali Keberhasilan Wakaf sebagai Instrumen Investasi

×

Melihat Kembali Keberhasilan Wakaf sebagai Instrumen Investasi

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com| MEDAN- Watini dan teman-temannya merupakan difabel pengguna kursi roda yang tergabung di Komunitas Difabel Pondok Bambu, di Duren Sawit, Jakarta Timur. Mereka yang jarang mendapat perhatian dari pemerintah ini, terus berusaha mandiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarga.

Sebagian dari mereka berusaha dengan menjual roti kering dan berbagai kerajinan tangan. Namun, pandemi Covid-19 membuat usaha mereka sulit berkembang. Terdapat keinginan untuk memulai usaha lain yang kiranya lebih menguntungkan, tapi modal yang mereka miliki terbatas.

Berangkat dari kondisi ini Global Wakaf beriktiar melakukan pendampingan serta pemberdayaan kalangan difabel di Duren Sawit. Salah satu yang dilakukan ialah pemberian bantuan modal usaha melalui program Wakaf Modal Usaha Mikro Indonesia. Anggota komunitas difabel, dengan modal tersebut, akan menjajakan hidangan takjil.

Baca Juga:   Global Zakat-ACT Luaskan Kebaikan Lewat "Sahabat Guru Indonesia"

“Kami percaya, seorang difabel jika mendapat dukungan yang tepat, akan mampu berkembang sesuai kapasitasnya masing-masing,” ujar Wuryanto dari tim Program Global Wakaf Jakarta Timur, Rabu (28/4/2021).

Sambutan baik pun datang. Anggota komunitas difabel tersebut dengan semangat menjual takjil sebagai menu utama berbuka. Mereka begitu senang karena mampu memiliki pemasukan tambahan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

“Mereka menjajakan dagangan takjilnya dengan berbagai cara yang mereka bisa. Ada yang berjualan di teras di depan rumahnya, ada yang berkeling di sekitar menggunakan kursi roda, hingga ada yang menjajakan menggunakan sepeda motor yang sudah dirancang khusus memiliki roda tiga,” tambah Wuryanto.

Watini, salah satu penerima manfaat turut bersyukur dengan adanya bantuan modal usaha. Setelah tiga hari berjualan, ada pemasukan yang cukup untuk keluarganya.

Baca Juga:   Goes to Campus, Mahasiswa STMIK Royal Kisaran Diajak Dukung Pemulihan Ekonomi

“Saya dan anggota komunitas difabel di Pondok Bambu mengucapkan terima kasih kepada orang-orang baik di luar sana yang sudah memberikan bantuannya,” ujar Watini.

Wuryanto pun mengajak, kepada masyarakat luas, untuk ikut mendukung program serupa, agar kebaikan dan manfaatnya dalam meluas dan berlanjut. Apalagi mengingat pandemi Covid-19 telah banyak membuat pelaku usaha mikro menurun drastis pendapatan dan ekonomi keluarganya, sehingga bantuan modal sangat diperlukan mereka.

“Ayo sama-sama bahu-membahu menolong saudara kita yang usahanya merana karena pandemi,” ajaknya.(MS11)