Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
HeadlinePendidikanSumut

Orang Tua di Asahan : Belajar di Rumah ‘Cukup Menyiksa’

×

Orang Tua di Asahan : Belajar di Rumah ‘Cukup Menyiksa’

Sebarkan artikel ini

Mediasumutku.com | Asahan – Sejak Maret lalu, kegiatan belajar mengajar di sekolah telah ditiadakan dan ditandai dengan mewabahnya Covid-19 hingga saat ini dan belum usai. Para pelajar kemudian ditugaskan untuk mengisi aktivitas sekolahnya dengan balajar daring. Guru memberikan bimbingan secara online dan siswa mengerjakan tugasnya dari rumah dibantu orang tua mereka. Tak terasa kondisi itu sudah lima bulan berlalu.

Akan tetapi, saat ini banyak orang tua berharap sekolah segera dibuka kembali. Belajar daring, ditenggarai dan dianggap cukup ‘menyiksa’ orang tua di rumah karena tidak semua kemampuan para orang tua bisa mengikuti kegiatan belajar anak mereka.

Seperti yang diutarakan oleh Dewi Kartika, seorang ibu rumah tangga di Kisaran. Setiap hari ia harus mengontrol kegiaan belajar anaknya yang SD dan SLTP belajar dari rumah. Selain memiliki keterbatasan waktu untuk mendampingi anaknya belajar disatu sisi ia juga harus memikirkan pekerjaan rumah tangga dan tugas dari kantornya.

Baca Juga:   Gubernur Edy Rahmayadi Apresiasi Kinerja Sekdaprov Sumut

“Kalau  keinginan orang tua memang seharusnya anak anak ini belajarnya di sekolah. Kalau di rumah tidak terkontrol dan anak anak lebih banyak bermain,” ujarnya saat berbincang dengan wartawan, Rabu (22/7/2020).

Senada dikatakan pula oleh Irwanto, seorang bapak yang bekerja di perusahaan perkebunan di Asahan. Irwanto menuturkan proses belajar daring tidak efektif, terutama untuk orang tua yang bekerja dengan sisten shift seperti dirinya.

“Saya buruh, orang tua tidak stanby terus 24 jam, harus kerja dan harus mengawasi anak, berangkat jam 7 pagi,” jelasnya.

Irwanto juga mengungkapkan dirinya pulang kerja pukul 16.00 WIB, dan baru bisa mendampingi anak belajar pada malam harinya. Selain itu diakuinya pula banyaknya hal yang dipikirkan orang tua membuat pendampingan pada anak saat belajar menjadi tidak fokus.

Baca Juga:   Karang Taruna Bersma Warga Amankan Kayu Ilegal Logging

“Heran juga kita masyarakat ini, kalau mall, bioskop dan lain lain keramaiannya itu bisa dibuka. Ini sekolah tak bisa dibuka. Maunya pemerintah dipikirkan juga solusi untuk pendidikan yang terbaik untuk anak – anak ini,”kesalnya sembari mengatakan bukan berarti pihaknya tidak takut akan wabah virus Covid-19 yang saat ini masih terus mewabah. (MS10)