Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
HankamNasional

Pangdam I/BB: Ketahanan Pangan Penting Untuk Hadapi Covid-19

×

Pangdam I/BB: Ketahanan Pangan Penting Untuk Hadapi Covid-19

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | PEKANBARU – Ketahanan pangan sangat penting diwujudkan dalam menghadapi Covid-19 dan pengembangan cadangan pangan strategis di Provinsi Riau.

Hal itu dikatakan Pangdam I/BB Mayjen TNI Irwansyah saat mengadakan pertemuan dengan Danrem 031/WB Brigjen TNI M. Syech Ismed, SE., M.Han dan pemerintah Provinsi Riau dan Ditjen Perkebunan Kementan RI untuk membicarakan perwujudkan ketahanan pangan, Kamis, (27/8/2020).

Direktur tanaman tahunan dan penyegar Provinsi Riau Heru Triwidarto menyampaikan, target dan realisasi tanaman pangan yang dilaksanakan di 12 Kabupaten/Kota saat ini terus berlangsung dengan melaksanakan penanaman jagung dan padi. Selain itu, dalam rangka ketahanan pangan juga disiapkan sebanyak 22.000 Ha untuk tanaman padi di kabupaten Indragiri Hilir.

Baca Juga:   Pembukaan KKI 2020 Seri 3, Nawal Ajak UMKM di Sumut untuk Maju dan Bangkit

Pada kesempatan tersebut Pangdam I/BB mengaku, tertarik dengan program yang disarankan oleh Gubernur Riau untuk memperluas lahan sawah, karena hasil padi di Provinsi Riau masih belum bisa menutupi kekurangan kebutuhan beras untuk Provinsi Riau, yaitu sekitar 476 ribu ton.

“Dengan demikian mau tidak mau pencetakan lahan baru untuk pertanian ini adalah satu pilihan yang harus ditempuh,” ujar Pangdam I/BB saat memberikan pengarahan di Balai Pauh Janggi Gedung Daerah Provinsi Riau.

Pangdam I/BB katanya, sangat mendukung program tersebut. Menurutnya, momentum ini  harus dimaksimalkan, sehingga Provinsi Riau bisa memenuhi kebutuhan beras dan tidak impor lagi dari mana-mana.

“Untuk itu kita juga harus memperhatikan infrastruktur pendukungnya dan juga harus terjamin seperti irigasi,” katanya.

Baca Juga:   KPK Lacak Aset ‘Haram’ Eks Sekretaris MA

Dikatakannya, memang membangun irigasi  membutuhkan waktu yang lama. Untuk itu, sebagai alternatif bisa diganti dengan menarik air dari sumber air menggunakan mesin dan pipa menuju lahan pertanian.

“Selain itu kendala yang dihadapi di lapangan dalam membuat lahan pertanian ini adalah potensi konflik kepemilikan lahan dan ini harus menjadi konsentrasi kita untuk meminimalisir konflik tersebut,”ucapnya.

Tampak hadir pada acara tersebut Kapoksahli Pangdam I/BB, Danrem 031/WB, Wakapolda, Danlanud RSN, Kakanwil Kemhan, perwakilan Dirjen Perkebunan kementan RI serta para undangan lainnya.