Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru Muda
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru Muda
previous arrow
next arrow
BermartabatEkonomiHeadlineSumut

Pasca Putusan Hukum, BOPDT Fokuskan Diri Lanjutkan Pembangunan Infrastruktur Danau Toba

×

Pasca Putusan Hukum, BOPDT Fokuskan Diri Lanjutkan Pembangunan Infrastruktur Danau Toba

Sebarkan artikel ini

Mediasumutku.com | Medan : Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BOPDT) mengumumkan jika polemik lahan zona otorita Danau Toba telah selesai. Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan memutuskan perkara gugatan yang dilayangkan tiga orang masyarakat terhadap sertifikat Hak Pengelolaan Lahan (HPL) yang diterbitkan Kementerian Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) kepada BOPDT seluas 279 hektar.

Sebagaimana diketahui, Majelis Hakim PTUNMedan menyatakan tidak menerima semua gugatan penggugat atas nama Mangatas Togi Butarbutar bersama dua lainnya.

“Dengan adanya putusan tadi pagi, maka menjadi legal standing sertifikat yang kami pegang telah memenuhi peraturan,” ujar Direktur Utama BOPDT Arie Prasetyo kepada wartawan di Kantornya di Medan Kamis (27/2).

Dengan putusan itu, pihaknya pun akan melanjutkan pembangunan infrastruktur di kawasan Danau Toba. Ada sejumlah proyek yang harus dikebut. Mulai dari pembangunan akses jalan hingga hotel berbintang.

Baca Juga:   Realisasi Investasi Sumut Capai Rp22,2 Triliun, Hassanudin Minta Terus Ditingkatkan dengan Berbagai Kemudahan Investasi

Persidangan sudah bergulir selama empat bulan terakhir. Mulai dari pendaftaran gugatan, pemeriksaan saksi dari kedua pihak, sidang lapangan, eksepsi hingga putusan.

Dalam prosesnya, kata Arie, pihaknya selalu melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Mulai dari perencanaan pembangunan, pelepasan lahan, penyusunan Amdal, dan perizinan lainnya. “Dari sejak Perpres diterbitkan 2016. Sudah dilakukan banyak sosialisasi,” ujarnya.

Menurutnya, selama ini BOPDT juga terus melakukan komunikasi kepada masyarakat. Bahkan sosialisasi sudah dilakukan sejak awal pembangunan kepada tiga desa yang bersinggungan langsung dengan zona otorita, Sigapiton, Pardamean Sibisa, dan Motung.

Setelah putusan pengadian ini, kata Arie, Pihak BOPDT juga membuka keran kerjasama kepada masyarakat di desa-desa itu. Contohnya di Desa Motung. Mereka siap mendukung pengembangan kreatifitas lewat kesenian tari budaya.

Kemudian, BOPDT juga menjalankan program beasiswa kepada lulusan setempat. Beasiswa itu berkaitan dengan peningkatan kapasitas SDM untuk pariwisata.“Kami menyekolahkan lulusan dari ini di Bandung dan Bali,” ungkapnya.

Baca Juga:   Warga di Kisaran Barat Terima Bantuan Bakti Sosial Polri Peduli Covid-19

BOPDT juga formulasikan rencana pelibatan masyarakat untuk jangka panjang.Kata Arie, pelibatan masyarakat ini akan diteruskan. Bahkan dalam waktu jangka panjang.  Berbagai pelatihan akan dilakukan kepada masyarakat. Khususnya yang berkaitan dengan pariwisata.

Misalnya, pelatihan Bahasa Inggris, kuliner, sadar wisata, dan yang lainnya. “Ini akan terus ditingkatkan,” imbuhnya.

Jika rampung seutuhnya, kawasan yang dinamai Toba Caldera Resort (TCR) itu juga akan menyerap begitu banyak tenaga kerja. Kemudian, masyarakat juga bisa menyalurkan berbgai produk kreatif untuk dipasarkan. Misalnya kerajinan tangan, produk kuliner hingga pertunjukan seni budaya.

“Nanti kita akan kurasikan. Kita tingkatkan kualitasnya supaya bisa ditampilkan. Kita ingin masyarakat tampil di situ. Masyarakat juga harus punya rasa memiliki terhadap proyek ini,” katanya.

Baca Juga:   Dewan Pembina DPP Gemabudhi Kecam Dugaan Kekerasan dan Perampasan Aset Vihara di Jakbar

Dia mengatakan, pembangunan pariwisata di Danau Toba harus sejalan dengan kesejahteraan masyarakat. Menurut Arie, pelibatan masyarakat dalam pembangunan Danau Toba harus menjadi pemantik peningkatan ekonomi masyarakat. Kesejahteraan masyarakat, kata Arie, menjadi tujuan utama pembangunan pariwisata.

Pemerintah juga terus menggeber pembangunan. Beberapa infrastruktur penting, seperti bandara dan pelabuhan terus ditingkatkan kualitasnya. Menurut dia, tahun  2020 ini dinilainya menjadi tahun penting pembangunan pariwisata Danau Toba.

Arie juga menyebut jika tahun 2020 menjadi tahun penting bagi pariwisata Danau Toba. Sejumlah proyek yang sudah digarap sejak 2017 juga sudah rampung.

“Banyak infrastruktur yang sudah dibangun mulai dari Bandara Silangit, jalan tol sudah sampai Tebing Tinggi, ada pelabuhan dan kapal-kapal akan selesai di 2020,” pungkasnya. (MS5)